Hiu telah dicap sebagai pengganggu nan pemarah yang berasal dari laut, namun sebenarnya tidak semua dari mereka hidup dengan reputasi buruk ini. Menurut penelitian terbaru, hiu benar-benar memiliki sifat yang khas, dan bertentangan dengan status mereka sebagai tak kenal takut dan pembunuh berdarah dingin. Beberapa hiu sebenarnya jauh lebih pemalu dan rentan stres daripada yang lain.
(Baca : Hiu Paus Jadi Atraksi Wisata Baru Khas Gorontalo)
Bahasan terkait hiu yang bersikap bingung mungkin terdengar aneh, namun menurut peneliti Evan Byrnes justru sebaliknya. Tidak bisa disamakan, hiu memiliki sifat berbeda satu sama lain. "Hiu bukan hanya mesin yang tak ada artinya. Sama seperti manusia, setiap hiu adalah individu dengan preferensi dan perilaku yang unik," ungkap Byrnes.
Byrnes dan rekan-rekannya sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan serangkaian percobaan, menggunakan 17 hiu remaja di Port Jackson. Lokasi percobaan dirancang untuk memperoleh wawasan terkait temperamen binatang.
Percobaan pertama menempatkan hiu dalam kotak perlindungan berupa tangka. Peneliti mencari tahu berapa lama waktu mereka untuk berani keluar dari kotak dan menjelajahi daerah terbuka lingkungan baru mereka.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk mengukur keberanian dan kemauan hiu dalam mengambil risiko. Menariknya, para peneliti menemukan bahwa hiu yang lebih besar cenderung lebih berani daripada hiu kecil. Hiu besar mengambil sedikit waktu untuk meninggalkan n kotak mereka. Ini akan tampak bertentangan dengan teori yang sudah ada tertentu yang berpendapat bahwa, di antara predator puncak, individu yang lebih kecil cenderung lebih berani dan lebih agresif, karena mereka umumnya harus lebih kompetitif untuk bertahan hidup.
Selanjutnya, penulis studi yang menguji tingkat stress hiu. Hiu dipindahkan dari tangkinya dan dipegang secara fisik oleh tangan para peneliti selama satu menit, sebelum dikembalikan ke tangki. Penenliti mengukur berapa lama waktu setiap hiu untuk pulih dari episode stres ini dan kembali ke tingkat aktivitas normal.
Hasil yang diterbitkan dalam Journal of Fish Biology menunjukkan bahwa hiu yang paling berani dalam tes pertama juga ternyata menjadi yang pertama pulih dari stres dalam percobaan kedua ini. Menguatkan bahwa hiu memiliki sifat berbeda satu sama lain.
(Baca pula : Bertamu ke "Rumah" Hiu Paus di Teluk Triton)
Menurut Byrnes, temuan ini bisa memiliki implikasi besar bagi upaya konservasi hiu. "Memahami bagaimana sifat mempengaruhi variasi dalam perilaku hiu, seperti pilihan mangsa, penggunaan habitat, dan tingkat aktivitas sangat penting untuk mengelola predator atas, yang memainkan peran ekologi penting dalam ekosistem laut," katanya dalam sebuah pernyataan.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR