Nationalgeographic.co.id—Masyarakat di Abad Pertengahan juga mengalami kemajuan teknologi. Sedemikian rupa, kemajuan teknologi itu menimbulkan polusi udara dan air, serta penggundulan hutan. Alih-alih dimulai pada abad ke-20 dan 21, isu iklim, polusi, dan penggundulan hutan ini sudah ada sejak lama.
Polusi di dunia Abad Pertengahan
Isu iklim saat ini serius dan memerlukan perhatian. Namun penting untuk dipahami bahwa masyarakat saat ini bukanlah yang pertama kali memikirkan perubahan iklim. Faktanya, masyarakat di Era Abad Pertengahan Tinggi (1100-1400 M) menghadapi isu serupa. Untuk menjalankan pertanian, pohon ditebang dan diubah menjadi kayu bakar, kapal, dan kincir air. Air minum bersih digunakan untuk membuang kotoran dari jalanan, dan batu bara, arang, dan kayu dibakar di kota-kota. “Alhasil, orang-orang terpaksa menghirup zat-zat berbahaya,” tulis Katrina Fayrie di laman The Collector.
Periode Hangat Abad Pertengahan: 800 M hingga 1300 M
Untuk lebih memahami kesulitan lingkungan pada periode ini, kita harus melihat kemajuan-kemajuan yang menyebabkan masalah-masalah ini. Untuk melakukannya, kita harus menyelidiki apa yang disebut oleh para sejarawan sebagai Periode Hangat Abad Pertengahan.
Periode ini dimulai sekitar tahun 800 M dan berakhir sekitar tahun 1300 M. Selama periode tersebut, Eropa dan Afrika Utara mengalami peningkatan drastis dalam hasil panen. Standar hidup yang lebih baik karena peningkatan suhu. Selain itu, ada kolonisasi skala kecil oleh bangsa Skandinavia dan kemudian bangsa Norman.
Pentingnya periode ini tidak perlu diremehkan, periode iklim ini memungkinkan peningkatan populasi yang drastis. Dan selama waktu ini, kota-kota akan tumbuh, dan permukiman baru akan ditandai di peta. Kota-kota seperti Paris, London, Edinburgh, Antiokhia, dan banyak lagi akan berkembang pesat selama periode ini.
Beberapa orang telah mencoba membandingkan Periode Hangat Abad Pertengahan dengan perubahan iklim saat ini. Pada tahun 1995, ahli klimatologi Hubert Lamb menerbitkan Climate, History, and the Modern World. Ia mengeklaim bahwa Periode Hangat saat ini hanyalah Periode Hangat lainnya dalam sejarah—dia, tentu saja, keliru. Perbedaan antara Periode Hangat Abad Pertengahan dan krisis iklim saat ini banyak, tetapi reaksinya serupa. Selama periode ini orang-orang merasa bahwa dunia akan berakhir, meskipun ada peningkatan standar hidup. Dan orang-orang Eropa dan Afrika Utara memanen sumber daya Bumi hingga hampir runtuh.
Penggundulan hutan
“Penggundulan hutan dimulai terutama selama Kekaisaran Romawi,” tambah Fayrie. Bangsa Romawi menggunakan kayu untuk berbagai keperluan, termasuk untuk bangunan, mesin pengepungan, pertanian, dan pemanas. Meskipun jumlah hektar lahan yang ditebang masih belum diketahui, penebangan hutan permanen ini masih terlihat hingga saat ini. Hal ini adalah peristiwa penting yang perlu dipertimbangkan. Pasalnya, bahkan selama awal Abad Pertengahan, hutan sudah mulai menghilang.
Kemungkinan besar selama Periode Abad Pertengahan Awal, hutan dipandang sebagai persimpangan antara satwa liar dan peradaban. Kota-kota kecil yang terletak di antara dua bagian hutan sehingga satwa liar dapat terus berkembang biak. Bukti untuk ini berasal dari masa pemerintahan Raja William I dari Inggris (memerintah 1066-87 M) dan Kitab Domesday-nya. Di sebagian besar kota di Inggris bagian barat dan utara dipenuhi hutan.
Baca Juga: 58,2% Penggundulan Hutan Tropis oleh Pertambangan Terjadi di Indonesia
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR