Pelaksana Tugas Panglima Militer Turki, Sabtu (16/7/2016), mengatakan, 104 anggota komplotan tentara telah tewas setelah upaya mereka untuk menjatuhkan pemerintah Turki.
“Upaya kudeta telah digagalkan,” kata Jenderal Umit Dundar, dalam wawancara di televisi, setelah ditunjuk sebagai pelaksana tugas panglima oleh Perdana Menteri Binali Yildirim.
Di luar itu, Dundar juga menambakan, 91 orang – termasuk 41 polisi dan 47 warga sipil - telah tewas menjadi “martir”. Sisanya, dua perwira militer, juga tewas.
Jenderal Dundar juga mengatakan bahwa ada banyak komandan militer yang dijemput oleh komplotan kudeta ke ‘lokasi yang tidak diketahui’.
Menurut Dundar, upaya kudeta yang itu ‘segera dihadang oleh rantai komando’, sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse.
“Angkatan Bersenjata bertekad untuk membersihkan semua tentara anggota dari struktur paralel,” kata Dundar.
Sebutan ‘struktur paralel’ - pasukan/pemerintahan tandingan - itu mengacu kepada rencana kelompok loyalis ulama Turki yang menetap di AS, yang diduga sebagai dalang upaya kudeta untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
Qatar, sekutu dekat Turki, menyampaikan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah berhasil menggagalkan upaya kudeta yang mematikan oleh elemen kecil militernya.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, menyampaikan "selamat kepada (Erdogan) atas dukungan rakyat Turki pada pemerintahannya melawan kudeta militer yang gagal."
Sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi QNA, Sheikh Tamim "sangat mengecap upaya kudeta dan menyuarakan solidaritas (Qatar) dengan Turki”.
Qatar yang kaya akan gas bumi merupakan sekutu terdekat Erdogan di kawasan Teluk.
Kedua pemerintah menandatangani kesepakatan pertahanan pada tahun 2014, menyediakan untuk pembentukan sebuah pangkalan militer Turki di Qatar dan pelatihan reguler.
Lima negara Teluk Arab lainnya juga telah menyampaikan komentar mereka tentang peristiwa di Turki. Mereka menyarankan warganya untuk menjauhi jalan-jalan yang rawan.
Erdogan menyerukan pendukungnya pada hari Sabtu untuk tetap waspada, memperingatkan risiko kemungkinan upaya susulan setelah upaya kudeta pada Jumat malam.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR