Pasca-insiden kudeta militer Turki pada Sabtu (16/7/2016) malam waktu setempat, Warga Negara Indonesia di Turki termasuk wisatawan diharapkan tetap tenang dan untuk sementara tetap tinggal di rumah atau hotel.
(Baca : Militer Turki Umumkan Ambil Alih Kekuasaan)
Situasi keamanan di Turki menjadi sorotan menyusul pernyataan sekelompok elemen militer Turki mengklaim telah menguasai negeri itu pada Sabtu (16/7/2016). Hal itu memicu bentrokan berdarah di Istanbul dan Ankara.
Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul. Sementara itu, kantor berita Anadolu mengabarkan, gedung parlemen Turki di Ankara diserang dengan menggunakan bom.
Imbauan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang dikeluarkan Sabtu (16/7/2016) berisi permintaan agar WNI terus mencermati perkembangan dan situasi keamanan dan melakukan komunikasi dengan KBRI Ankara dan KJRI Istanbul.
(Baca pula : Kudeta Militer Turki Gagal, 91 Orang Tewas Sebagai Martir)
"Pemerintah Indonesia juga menghimbau warga negara Indonesia yang akan melakukan perjalanan ke Turki khususnya Ankara dan Istanbul dalam waktu dekat untuk terlebih dahulu memantau keadaan keamanan sebelum keberangkatan," kata kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/7/2016).
WNI di Turki dan yang akan berangkat ke Turki diharapkan menyimpan nomor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul yaitu:
- KBRI Ankara +90 532 135 2298 atau +90 533 812 0760
- KJRI Istanbul : +90 531 453 0351 atau +90 531 983 1534
(Baca juga : Kudeta Militer Turki Gagal, 91 Orang Tewas Sebagai Martir)
Wisatawan Indonesia yang tengah berada di Turki dan sekitarnya, selain tetap berada di dalam ruangan, diharapkan mengetahui informasi berikut ini:
- Indonesia mencermati dari dekat dengan prihatin perkembangan situasi di Turki
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR