Satu tim dokter di balik operasi transplantasi ekstensif yang pernah dilakukan mengeluarkan hasil laporan terbaru. Laporan tersebut memaparkan suksesnya operasi transplantasi wajah yang dialami oleh Patrick Hardison, seorang mantan petugas pemadam kebakaran.
Hardison, laki-laki berusia 42 tahun asal Senatobia, Missisipi mengalami kecelakaan fatal yang menyebabkan cacat total pada wajah saat menjalankan tugas. (Baca : Untuk Pertama Kalinya di Inggris, Transplantasi Organ Terinfeksi HIV Sukses Dilakukan)
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery. Para dokter memaparkan secara detail gambaran operasi yang sangat riskan. Operasi ini dilakukan pada Agustus 2015 lalu di NYU Langone Medical Center di New York.
Laporan termasuk di antaranya video edukasi terkait prosedur, foto Hardison (baik sebelum kecelakaan, setelah kecelakaan, setelah operasi, dan perkembangan operasi) dan foto wajah pendonor. Ada pula informasi tentang teknik-tekni operasi yang digunakan oleh tim. Tim operasi ini terdiri lebih dari 100 orang dokter, perawat, teknisi, dan staff.
Para dokter menjelaskan tujuan mereka menerbitkan laporan adalah untuk membantu tim dokter yang menangani pasien transplantasi wajah, terutama mereka yang mengalami luka bakar seperti Hardison.
"Menjadi seorang ahli bedah akademik, saya pikir itu adalah penting bahwa kita publikasikan," ungkap Dr. Eduardo D. Ia adalah dokter pemimpin operasi.
Rodriguez menyatakan puas terhadap hasil operasi. Ini merupakan operasi tranplantasi wajah ke-37, namun baru satu-satunya yang memasukkan kelopak mata, telinga dan kulit kepala. Beruntung pula, sistem imun milik Hardison tidak menolak jaringan transplantasi. (Baca pula : NHS Mulai Prosedur Transplantasi Tangan)
"Meskipun saya paham akan risiko menjalani transplantasi wajah, saya tidak pernah ragu bahwa itu adalah sesuatu yang perlu saya lakukan," uncap Hardison dilansir dari Huffington Post.
Selain dapat bergerak dan tidur, kesulitan Hardison untuk berbicara, bernapas dan makan juga berkurang.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR