Terdapat kota peternakan kolektif yang disebut Chilinka Sovkhoz di willayah di bagian utara Kazakhstan. Luas lahan pertanian sebesar sekitar 100 ribu hektare, rumah untuk lebih dari 60.000 ternak (kebanyakan domba, lembu dan kuda). Sayangnya kota tersebut tak lagi terurus, ditinggalkan penduduknya.
Dahulu, daerah ini dipusatkaan untuk sektor pertanian dan peternakan. Pemerintah Uni Soviet berencana memberi makan rakyat Soviet dengan makanan yang tumbuh dan dihasilkan dari kota ini.
Bagi orang luar, Chilinka tampak seperti impian yang berubah jadi mimpi buruk. Namun, bagi Rahimzhanov Zhumabai (42) yang lahir dan dibesarkan di sana, ia telah menyaksikan masa lalu rubel (mata uang Uni Soviet) dan kemegahan Chilinka dahulu–sudut pandang yang mesti dicari melalui pohon besar yang tumbuh di tengah-tengah rumah masa kecilnya.
Saat itu, batang pohon memiliki luas sekitar 10 inci. Jika Zhumabai memotong dan menghitung cincin pohon, maka pohon mungkin akan menunjukkan tahun 1999—tahun di mana keluarganya bersama-sama orang terakhir lainnya, meninggalkan Chillinka.
Setelah ditinggalkan, penjarah mulai merobek atap, pintu dan jendela—menjarah apa saja yang bisa dijual di pasar gelap. Zhumabai dan Ryan Bell mendaki sebuah lubang di dinding yang dahulu digunakan sebagai jendela dapur, kemudian terus berjalan menyusuri jalan kenangan Zhumabai.
Bangunan ini, katanya adalah House of Culture (Rumah Budaya), tempat ia menari saat remaja. Di sisi lain, ia menyebutnya sebagai banya, tempat orang-orang mandi uap pada akhir pekan. Di dekat jurang, dahulunya terdapat jembatan untuk menyeberang ke pusat administrasi peternakan. Tak ketinggalan, untuk peregangan, hamparan luas padang rumput menghiasi cakrawala Chilinka.
Melihat Chilinka, tentu mengingatkan kita pada kota-kota hantu seperti di Amerika Barat; Bodie, California; Bannock, Montana; St. Elmo dan Colorado. Ada satu perbedaan besar antara kota-kota itu dengan Chilinka, yakni kota-kota tersebut merupakan kota petambangan, bangkrut ketika emas habis ditambang, sedangkan Chilinka, padang rumputnya tidak pernah kehabisan air.
Kesempatan Kedua
Sekarang, Kazakhstan memulai industri peternakan dan pertanian hampir dari awal lagi. Produski pangan organik masih dilakukan industri kecil di Kazakhstan. Hanya berkisar 30 perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi internasional. Mereka menanam sebagian besar biji-bijian dan buah (anggur) pada lahan pertanian seluas sekitar 300 ribu hektare. Pada tahun 2014, Kazakhstan mengekspor $5 Juta produk makanan organik.
Akhir November lalu, Presiden Nursultan Nazarbayev memberi dukungan pada industri berkembang dengan menandatangani kebijakan untuk mengatur produksi pangan bersertifikat organik. Sejauh ini, belum ada pengusaha Kazakh yang berinvestasi di Chilinka. Semoga nantinya ada kesempatan kedua bagi Chilinka.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR