Pihak resmi Olimpiade Rio de Janeiro mengumumkan temuan mereka beberapa minggu lalu tentang dua kolam renang yang berubah menjadi hijau terang. Namun hal tersebut berkaitan dengan zat kimia.
Kebingungan tersebut menggiring mereka pada pemahaman dasar dari zat kimia dan perlengkapan kolam renang, ujar Susan Richardson, profesor kimia di University of South Carolina dan bekas pemilik kolam.
Sabtu, 13 Agustus lalu, pihak Olimpiade mengatakan mereka menemukan alasan mengapa air dalam dua kolam renang berubah menjadi berwarna hijau aneh.
"Pihak Olimpiade mengatakan bahwa seseorang secara tidak sengaja memasukan 160 liter hidrogen peroksida pada 5 Agustus, menetralkan klorin dan menumbuhkan komponen organik termasuk algae," tulis Times.
Namun, Richardson mengatakan bahwa hidrogen peroksida, antiseptik yang mampu membunuh bakteri, tidak dipergunakan untuk kolam renang, sejauh disadari olehnya.
"Kecurigaan saya adalah seseorang kurang memberikan perhatian, tidak melakukan pekerjaannya dengan baik untuk meyakinkan bahwa ada cukup klorin di kolam itu," ujar Richardson. "Dan mereka mencoba memenuhinya untuk sejumlah alasan."
Jika hidrogen peroksida dituangkan dalam kolam, ia akan cepat bereaksi dengan cairan klorin. Spesifiknya, hidrogen peroksida (H2O2) bereaksi dengan sodium hipoklorit (NaOCl), oksigen, Nacl, dan air (H2O).
Jika hidrogen peroksida cukup dituangkan ke dalam kolam klorin, keduanya akan bereaksi, sampai tidak ada klorin yang tertinggal untuk mematikan algae dan organisme lainnya yang berkembang di kolam hangat.
Bagaimanapun, ketika pihak olimpiade melakukan pemeriksaan kolam, mereka menemukan jumlah klorin yang cukup untuk kolam, namun tidak mengetahui mengapa klorin tersebut tidak bekerja.
Sebagai seseorang yang 25 tahun pernah memiliki kolam, Richardson menyarankan jumlah klorin yang lebih besar untuk mematikan algae.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR