Museum paus biru kelas dunia dengan ikon utama kerangka tulang paus bakal dibangun di Kota Semarang, Jawa Tengah. Namun kerangka paus sepanjang 33 meter masih dalam proses pembersihan.
Untuk memutihkan kerangka tulang paus itu membutuhkan waktu tiga bulan. Sedangkan merangkai tulang paus memerlukan waktu yang lebih lama.
Kerangka paus sendiri telah berada di Kota Semarang. Diyakini, kerangka paus akan menjadi ikon baru kota lumpia tersebut.
Kolektor sejarah yang juga Direktur Utama PT Sido Muncul J Sofyan Hidayat mengatakan, museum paus biru akan menjadi ikon utama Kota Semarang dan mendongkrak kedatangan turis mancanegara. Museum akan bersanding dengan museum serupa yang ada di New York, Amerika Serikat.
"Seluruh dunia nanti akan datang ke Semarang, ini yang pertama di dunia paus dengan panjang 33 meter," ujar Sofyan di Semarang, Selasa (13/9/2016).
Sofyan mengatakan, kerangka paus langka itu ditemukan di Pulau Timor di Nusa Tenggara Barat. Kala itu, paus biru ditemukan mati terdampar di perairan tersebut.
Paus biru, kata dia, biasanya hidup di Kutub Utara dengan kedalaman 2.000 meter di bawah permukaan air es.
"Ini tulang asli. Jadi ikan terdampar dan mati. Saya dapat di Timor," tambah pengusaha jamu tersebut.
Untuk menambah koleksi museum, nantinya akan dilengkapi dengan koleksi benda sejarah warisan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Singosari. Benda warisan itu diklaim asli, baik berupa perhiasan para raja hingga artefak masa lalu.
Koleksi keris misalnya ada berjumlah 2.000 buah. Panjang keris berukuran panjang laiknya pedang.
"Jadi koleksi keris dari Majapahit itu panjang. Bahannya juga dari batu meteor. Kalau keris zaman Mataram kan pendek-pendek," tambah dia lagi.
Museum paus biru direncanakan dibangun di samping mal dan hotel Tentrem, di Jalan Gajahmada, Semarang, di atas lahan seluas 1.000 meter. Namun, rencana ini masih belum dapat diwujudkan karena belum tersedia lahan di sekitar hotel.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR