Nationalgeographic.co.id - Tidak hanya manusia, kuda juga memiliki kehidupan sosial yang menarik. Tim peneliti internasional dari Kyoto University dan Strasbourg University melakukan studi untuk menyelidiki struktur kelompok bertingkat atau multilevel societal structure dari kuda liar di Serra D'Arga, Portugal.
Dilansir dari Phys, dalam kelompok multilevel, individu-individu dalam suatu kelompok yang stabil membangun hubungan dengan kelompok lain untuk membentuk tingkat organisasi yang lebih tinggi. Misalnya, orang hidup dalam masyarakat multilevel di mana banyak keluarga membentuk komunitas lokal dan bergabung dengan komunitas lokal lainnya sehingga membentuk organisasi sosial yang lebih tinggi, seperti kota.
Fenomena tersebut telah dipelajari pada hewan seperti primata dan paus. Mempelajari hal ini pada hewan dapat memberi kita wawasan tentang bagaimana hubungan ini berfungsi, hanya saja mekanismenya masih belum dipelajari karena kurangnya data kuantitatif.
“Itulah mengapa kami memilih untuk mempelajari apparatus sosial kuda liar,” ujar Shinya Yamamoto, selaku ketua tim peneliti kepada Phys.
Studi ini telah dipublikasikan di laman Scientific Reports dengan judul Aerial drone observations identified a multilevel society in feral horses. Tim menyiapkan area pengamatan sekelompok kuda yang terdokumentasi dengan baik di Serra D’Arga, Portugal.
Baca Juga: Genom Kuda Purba Mengungkap Kapan Pertama Kali Kuda Dijinakkan
Menggunakan drone, mereka mengambil foto udara pada interval 30 menit. Sehingga memungkinkan mereka untuk secara tepat merekam lokasi setiap kuda dan jarak yang tepat antara individu.
Penggunaan drone ini memungkinkan tim peneliti untuk mengidentifikasi 121 individu dalam 23 kelompok khusus yang disebut dengan unit dan lima jantan soliter. Ada dua kategori yang digunakan untuk menggambarkan kelompok, pertama harem yang di dalamnya terdapat satu atau dua jantan dewasa dan betina. Sedangkan kelompok kedua, disebut kelompok bujangan atau semuanya jantan.
Berdasarkan analisis data tim menemukan tiga bukti. Salah satu peneliti yang terlibat, Tamao Maeda, menjelaskan bukti pertama, organisasi sosial kecil atau unit ada dan mereka akan bergabung untuk membentuk “kawanan” dengan tingkat yang lebih tinggi.
Bukti kedua, kelompok bujangan tinggal di pinggiran kawanan. Lalu bukti ketiga, harem yang besar lebih cenderung menempati bagian tengah kawanan. Pada hewan sosial sering terlihat bahwa individu yang dominan menempati pusat kelompok.
Oleh karena itu, data menunjukkan bahwa harem yang lebih besar menunjukkan status mereka yang lebih tinggi dalam hubungan kelompok. “Selain itu, menjauhkan para bujangan dari pusat dapat mengurangi risiko mereka melecehkan individu dan berpotensi mengambil alih harem,” tambah Tamao Maeda.
Baca Juga: Keledai dan kuda Membuat Lubang Air yang Juga Membantu Hewan lain
Dalam jurnalnya, para ahli menuliskan bahwa upaya yang mereka lakukan dalam menerapkan teknologi drone untuk memperoleh sejumlah besar posisi individu yang teridentifikasi berhasil. Meskipun drone memiliki keunggulan dalam merekam posisi spasial kelompok besar, identifikasi individu hanya dicoba dalam beberapa penelitian dan hanya dengan kelompok berukuran kecil.
Dengan demikian, sebagian besar studi drone berfokus pada interaksi sosial sementara dan perilaku kolektif dalam ekologi perilaku. Studi ini menunjukkan potensi drone lebih lanjut untuk pemantauan asosiasi sosial jangka panjang dengan menambahkan informasi individu pada data posisi.
Adapun hasil dari analisis data posisi memberikan bukti kuat tentang struktur multilevel dalam kelompok atau kawanan kuda liar. Pertama, kehadiran unit. Kedua, selama pengamatan asosiasi unit untuk membentuk organisasi sosial yang lebih tinggi. Ketiga, pola pemosisian unit yang stabil.
Ketiga hasil tersebut sangat menunjukkan tingkatan struktur dalam kelompok kuda liar. Metode yang dipakai dalam studi ini dapat diterapkan pada populasi dan kelompok taksonomi lain untuk mendeteksi struktur kelompok modular dengan definisi perubahan yang minimum.
Source | : | phys.org,Scientific Reports |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR