Nationalgeographic.co.id—Rhomaleopakhus turpanensis adalah spesies baru dinosaurus yang hidup sekitar 155 juta tahun lalu atau selama zaman Jura Akhir. Hewan purba berukuran besar itu memiliki panjang hingga 25 meter.
Dilansir dari Sci News, dinosaurus ini merupakan anggota famili Mamenchisauridae, kelompok dinosaurus herbivora berleher panjang atau sauropoda. Profesor Paul Barrett, seorang ahli paleontologi di Departemen Ilmu Bumi, University College London dan Departemen Ilmu Bumi di Museum Sejarah Alam London mengatakan bahwa Rhomaleopakhus turpanensis menambahkan tulang belakang ke leher untuk memanjangkannya.
“Membuat setiap tulang leher individu lebih panjang. Kami tidak tahu mengapa mereka melakukan ini, tetapi kami menganggap itu adalah adaptasi untuk makan atau seleksi seksual,” ujar Profesor Paul Barrett dalam sebuah pernyataan.
Fosil kaki bagian depan Rhomaleopakhus turpanensis yang hampir lengkap ditemukan di bagian bawah Formasi Kalazha, daerah otonomi Uyghur Xinjiang, Tiongkok. Studi ini telah dipublikasikan di Journal of Vertebrate Paleontology dengan judul Re-assessment of the Late Jurassic eusauropod dinosaur Hudiesaurus sinojapanorum Dong, 1997, from the Turpan Basin, China, and the evolution of hyper-robust antebrachia in sauropods pada 13 Desember 2021.
Sang ahli menjelaskan Rhomaleopakhus turpanensis secara resmi dijelaskan sebagai spesimen dinosaurus lainnya yang serupa bernama Hudiesaurus sinojapanorum. Hanya saja, ia memiliki sejumlah fitur yang tidak terlihat pada sauropoda lainnya.
“Misalnya, ia mungkin memiliki bagian lengan paling kekar dari sauropoda yang diketahui. Itu berarti dinosaurus ini sangat berat bila dibandingkan dengan sauropoda lain yang tinggal berdampingan. Jika itu adalah pemain rugby, ia akan menjadi prop forward,” terangnya.
Tidak hanya itu, Rhomaleopakhus turpanensis juga memiliki ulna yang sangat kuat. Ulna atau tulang hasta pada hewan purba ini lebih medial dari dua tulang panjang lengan bagian bawah.
Para ahli berpikir bahwa tonjolan tebal yang luar biasa besar di bagian atas funny bone atau bagian dari siku yang sangat sensitif dikaitkan dengan tungkai depan yang lebih tertekuk, sehingga tungkai depan dalam posisi sedikit membungkuk, bukan lurus. Hal ini berarti kaki bagian depan tidak hanya menopang hewan besar itu, tetapi mungkin telah melakukan sesuatu yang menarik.
Paul Barrett dan rekan-rekannya berpikir bahwa dinosaurus ini mungkin telah meningkatkan kemampuan adaptasi mereka untuk berjalan. Melansir dari Natural History Museum, hal ini berdasarkan tubuh Rhomaleopakhus turpanensis yang kekar dan fakta bahwa pusat massa hewan itu mungkin telah bergerak sedikit ke depan jika dibandingkan dengan sauropoda lainnya.
Perubahan tersebut menunjukkan bahwa hewan besar ini mungkin telah mengorbankan kemampuan mereka untuk berdiri di atas kaki belakang, seperti yang dilakukan beberapa sauropoda, guna meningkatkan efisiensi mereka saat berjalan. Diduga karena hewan purba ini harus bermigrasi.
Baca Juga: Kepunahan Masa Kelam Usai Hujan Meteor yang Memusnahkan Dinosaurus
Seperti sudah disinggung sebelumnya, sauropoda adalah kelompok dinosaurus berleher panjang. Melansir Britannica, sauropoda sendiri merupakan yang terbesar dari semua dinosaurus dan hewan di darat yang pernah hidup. Sauropoda juga memiliki bagian tubuh terdiri dari kepala kecil, leher sangat panjang, tubuh yang besar dan panjang untuk menampung usus besar. Mereka juga memiliki kaki yang tebal seperti pilar guna menopang tubuh dan ekor panjang, meruncing seperti cambuk.
Studi mengenai sauropoda baru yang diberi nama Rhomaleopakhus turpanensis ini membantu memperluas pemahaman tentang fauna dinosaurus dari Tiongkok selama Zaman Jura Akhir pada saat mereka mungkin telah terputus dari bagian dunia yang lain.
Baca Juga: Penemuan Langka Embrio Dinosaurus Meringkuk dalam Posisi Siap Menetas
Source | : | britannica,Natural History Museum,Sci News |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR