Struktur masif itu dibangun dari batuan basal, disusun dalam bentuk kerucut melingkar. Ukuran diameternya di dasar struktur adalah 70 meter, tinggi 10 meter, dan beratnya diperkirakan 60.000 ton. Ukuran struktur ini adalah dua kali ukuran lingkaran batu kuno di Stonehenge di Inggris.
Para arkeolog berpikir bangunan itu dibangun di atas tanah kering dan kemudian tenggelam oleh danau. Namun usia pasti dari struktur itu sulit untuk ditentukan.
Satu hal yang para arkeolog yakini adalah bahwa monumen itu kemungkinan besar sangat penting bagi orang-orang yang membangunnya. Singkapan basal terdekat adalah beberapa ratus meter dari situs tersebut. Selain itu, batu-batu yang menyusun monumen tersebut berukuran sangat besar, lebarnya satu hingga dua meter dan beberapa di antaranya memiliki berat lebih dari 90 kilogram.
Baca Juga: Daun-daun Purba Berusia 23 Juta Tahun, Gambaran Masa Depan Bumi
Penemuan-penemuan arkeologi ini telah menunjukkan bahwa dunia prasejarah lebih kuno dan maju daripada yang pernah kita bayangkan beberapa generasi yang lalu.
Namun, salah satu cacat terbesar yang dihadapi para arkeolog dan sejarawan adalah kurangnya bukti. Jika bukan karena pembakaran perpustakaan di zaman kuno, sejarah umat manusia tidak akan memiliki begitu banyak halaman yang hilang. Halaman-halaman yang hilang itu bisa jadi mampu menjelaskan asal-usul banyak bangunan atau karya monumental lainnya yang dibuat oleh masyarakat kuno.
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR