Nationalgeographic.co.id—Daun fosil dari sisa-sisa hutan berusia 23 juta tahun ditemukan oleh para ilmuwan di sebuah danau kuno di Pulau Selatan, Selandia Baru. Temuan tersebut sangat terawetkan dengan baik.
Penemuan itu menunjukkan beberapa tanaman dapat beradaptasi untuk tumbuh lebih cepat karena tingkat CO2 meningkat. Hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Climate of the Past. Judulnya, Elevated CO2, increased leaf-level productivity, and water-use efficiency during the early Miocene, yang terbit Agustus 2020.
Dalam makalah ilmiah mereka, tim menunjukkan bahwa beberapa tanaman mampu memanen karbon dioksida lebih efisien untuk fotosintesis - proses biologis yang memanfaatkan cahaya dari Matahari untuk menghasilkan makanan bagi tanaman.
Mereka mengatakan temuan mereka mungkin menyimpan petunjuk tentang bagaimana dinamika kehidupan tanaman dapat berubah ketika tingkat CO2 saat ini meningkat untuk memenuhi masa lalu.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR