"Saya sangat terkejut saat itu," kata Hollenbeck.
Laba-laba peloncat regal sangat pemberani. Dengan tubuhnya yang relatif besar, pejantan dan betinanya tak akan ragu untuk menyergap mangsa yang lebih besar dari tubuh mereka, seperti belalang, capung, dll.
Tidak seperti laba-laba lainnya, pengelihatan laba-laba peloncat sangat tajam. Mereka mengandalkan stereoskopik dan pengelihatan warna untuk mengendap-endap dan menyergap mangsa. Laba-laba peloncat regal hampir mengembangkan "pengelihatan maksimalnya" saat berburu kadal dan kodok.
Mengapa laba-laba yang seharusnya memangsa korban bertubuh lebih kecil dan lebih mudah ditangkap seperti serangga, tiba-tiba berubah menjadi hewan yang tampak lebih berbahaya?
"Penelitian menunjukkan bahwa laba-laba dapat menilai risiko dan menyelesaikan perburuan mereka sesuai dengan itu," kata Thomas C. Jones, ahli ekologi perilaku di East Tennessee State University.
"Mereka cenderung menjadi lebih berani karena mereka kelaparan," lanjut Jones, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Meskipun fenomena laba-laba peloncat memangsa vertebrata terbilang langka, Nyffeler menduga bahwa perilaku ini mungkin sudah menyebar luas tanpa diketahui karena sifat arakhnida yang pemalu.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR