Baca juga: Menceburkan Bayi ke Kotoran Sapi, Tradisi Turun Menurun di India
3. Makanan bebas lemak pasti baik bagi tubuh
Salah. Mengonsumsi makanan dengan label rendah lemak (low-fat) atau bebas lemak (fat-free) tidak bisa dijadikan kunci utama diet Anda. Pasalnya,makanan berlabel low-fat tidak selalu benar rendah lemak.
Kandungan lemak hewani asli pada makanan atau minuman ini telah diganti dengan lemak yang berasal dari tumbuhan, yang pada dasarnya berjenis lemak tidak jenuh. Ketika lemak nabati melewati proses pengolahan, lemak ini akan terhidrogenasi yang mengubahnya menjadi lemak trans yang sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko terkena penyakit jantung.
Tubuh tetap membutuhkan asupan lemak sebagai sumber energi, perbaikan jaringan, dan mengangkut vitamin A, D, E, dan K. Setiap harinya, seorang laki-laki membutuhkan minimal 40 gram lemak dan perempuan membutuhkan minimal 30 gram lemak.
Anda tidak harus makan makanan yang bebas lemak, tetapi Anda hanya perlu mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti mentega, daging, dan makanan olahan. Konsumsilah lebih banyak lemak tak jenuh, seperti kacang-kacangan, ikan, dan alpukat.
4. Sengaja menahan lapar lebih efektif menurunkan berat badan
Salah. Sengaja melaparkan diri untuk diet mungkin bisa berhasil dalam jangka pendek, namun pada akhirnya cara ini dapat menghambat penurunan berat badan Anda. Melewatkan makan selama berjam-jam dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak massa otot dibandingkan lemak.
Hilangnya jaringan otot ini menyebabkan penurunan tingkat metabolisme tubuh, sehingga mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. Apabila jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh tetap sama, maka kelebihan kalori tersebut dapat meningkatkan berat badan Anda. Hal ini menjelaskan mengapa olahraga juga dianjurkan dalam rencana penurunan berat badan untuk membangun otot dan mempertahankan tingkat metabolisme Anda.
5. Minuman rendah kalori membantu menurunkan berat badan
Salah. Minuman bebas kalori biasanya tidak menggunakan gula melainkan pemanis buatan dan dianggap dapat membantu mengurangi berat badan karena tidak mengandung kalori. Tapi pada kebanyakan penelitian, tidak ditemukan adanya bukti penurunan berat badan.
Hal ini mungkin disebabkan ketika Anda mengonsumsi minuman manis tanpa adanya kandungan kalori, tubuh Anda akan terus menerus menginginkan asupan kalori sehingga pada akhirnya Anda berkeinginan mengonsumsi makanan lain dalam jumlah yang lebih banyak.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR