Nationalgeographic.co.id - Banyak sungai telah memelihara manusia dalam sejarah kita yang tak terbatas. Beberapa peradaban kuno terbesar telah lahir di tepi sungai. Akan tetapi tak satu pun dari sungai-sungai itu yang mendapat pengakuan seperti sungai Gangga. Hanya sungai Nil yang besar, yang menopang peradaban Mesir, yang dapat dibandingkan dengan kebesaran sungai Gangga.
Sungai Gangga membentang sepanjang 2.510 km di wilayah India, dari puncak Himalaya sampai ke lautan di teluk Benggala. Sepanjang perjalanannya, sungai ini memberikan kehidupan bagi sekitar empat ratus juta orang.
Melewati lebih dari seratus kota besar dan kecil, beberapa di antaranya adalah kota terpadat dan tertua di bumi. Sungai Gangga seperti pembuluh darah, membawa darah kehidupan India melalui anak benua. Memberi makan serta mendukung rakyatnya.
Namun ini adalah hal yang biasa terjadi pada sungai-sungai besar di dunia, menghidupi orang-orang di sekitarnya.
Sungai Gangga merupakan salah satu sungai yang paling tercemar di dunia, sekaligus menjadi sungai paling suci dalam sejarah manusia.
Baca Juga: Ketika Subbenua India Menghantam Asia dan Mengubah Konfigurasi Dunia
Mengapa sungai Gangga begitu penting dan suci dalam agama Hindu?
Dalam agama Hindu, air dianggap suci dan luar biasa. Air diambil di tangan saat mengucapkan doa. Juga dianggap memiliki kekuatan pembersihan spiritual dan alami untuk membersihkan tubuh dari dosa. Namun dari semua air, yang berasal dari sungai Ganggalah yang dianggap paling suci. Ini merupakan anugerah alam yang paling murni bagi umat Hindu.
Umat Hindu juga percaya bahwa hidup tidak lengkap tanpa mandi di sungai Gangga, setidaknya sekali seumur hidup. Jutaan orang yang datang ke sungai Gangga datang dengan keyakinan kuat bahwa mandi di sungai ini akan membersihkan dosa-dosa mereka. Bahkan hanya dengan melihat sungai Gangga pun dapat membantu dalam perjalanan menuju keselamatan.
Ini semua adalah pengalaman yang benar-benar tak terlupakan dan mengubah hidup. Setiap orang dapat memperoleh manfaat dari mengunjungi sungai Gangga di beberapa titik dalam hidup mereka.
Mereka percaya bahwa meminum air Gangga selama napas terakhir akan membawa jiwa mereka ke surga. “Pooja” atau ritual belum lengkap tanpa air sungai Gangga.
Sungai Gangga, dipersonifikasikan sebagai dewi Gangga, memegang posisi penting dalam jajaran Hindu. Penggambaran dewi Gangga bervariasi, tetapi biasanya digambarkan sebagai wanita cantik bermahkota putih. “Kendaraan ilahi”-nya adalah “Makara”, makhluk dengan kepala buaya dan ekor lumba-lumba.
Dia digambarkan dengan dua atau empat tangan, dan memegang berbagai benda. Dewi Gangga umumnya dipandang sebagai penyedia dan figur ibu. Sering disebut "Ma Gangga" atau "Gangga Mata" (ibu) oleh umat Hindu. Sebagaimana layaknya seorang ibu, ia menerima dan memaafkan semua orang.
Baca Juga: Makara, Monster Laut Berbelalai dalam Mitologi Hindu dari Srilangka
Dalam mitologi Hindu, Gangga adalah satu-satunya dewi yang terkait dengan ketiga dewa penting: Siwa, Wisnu, dan Brahma.
Sang Dewi meminta Siwa untuk menikahinya, tetapi ditolak dan Siwa pun menikahi Parvathi. Akan tetapi Gangga diberikan anugerah oleh Siwa agar tetap suci sampai akhir alam semesta dan diberi kekuatan untuk menghapus dosa.
Sungai Gangga turun dari surga ke dunia. Karena itu, sungai ini dapat menjadi pintu untuk kembali dari bumi ke surga bagi umat Hindu. Sungai ini juga dianggap sebagai satu-satunya sungai yang mengalir dari ketiga dunia: Surga (Swarga), Bumi (Prithvi), dan Neraka (Patala).
Sampai hari ini, pengikut sejati agama Hindu percaya bahwa Sungai Gangga bukan hanya sungai tetapi dewi sejati. Mandi di sungai Gangga yang suci dapat menghapus segala dosa.
Sungai Gangga diyakini menyucikan semua tempat yang dilewatinya. Maka tidak heran jika setiap tahun jutaan peziarah mengunjungi Haridwar, Rishikesh, Varanasi, Patna, Kolkata, dan Gangasagar. Semua kota ini merupakan pusat keagamaan yang terletak di tepi sungai Gangga.
Jutaan orang Hindu juga membawa air Sungai Gangga ke rumah untuk melanjutkan pemurnian mereka.
Nilai-nilai ini menjadi keyakinan yang mempersatukan umat Hindu di India, terlepas dari beragam perbedaan yang dimiliki.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR