Nationalgeographic.co.id—“Unta kami adalah perpanjangan dari keluarga kami,” kata Bhanwarlal, 35 tahun, kepada National Geographic. Lelaki itu merupakan anggota kelompok etnis yang disebut Raika. Ayah dan kakeknya adalah penggembala unta, jadi Bhanwarlal pun mengikuti tradisi keluarga.
Kelompok ini percaya bahwa mereka memiliki panggilan ilahi dari dewa Siwa untuk memelihara unta di Rajasthan, India.
“Anak-anak kami terikat dengan unta sejak masih kecil. Hewan ini tinggal bersama kami dan mati bersama kami,” tutur Bhanwarlal.
Ketika musim kemarau tiba, Bhanwarlal dan rekan-rekan penggembala menggembalakan kawanan domba, kambing, dan unta. Setiap ternak dihiasi dengan lonceng leher yang bergemerincing dan pom pom warna-warni. Mereka berjalan hingga ribuan mil melintasi Gurun Thar menuju padang rumput. Mengenakan turban merah dan tunik putih khas, Bhanwarlal dan leluhurnya telah menjalani kehidupan semi-nomaden ini selama berabad-abad.
Halaman selanjutnya...
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR