"Masih ada perempuan di masa itu yang mengikatkan kantung di gaun mereka, namun di paruh kedua abad 19, kebiasaan seperti itu mulai dianggap kuno." kata Di Trocchio.
Di jaman ini, pakaian pria sudah memiliki kantung yang menjadi bagian dari pakaian mereka.
Ini disebabkan meski perempuan mulai sering keluar rumah, namun \'biasanya pria yang berurusan dengan uang."
Perempuan sering membawa barang-barang mereka dalam sebuah tas kecil, yang dinamakan reticule, dan sejalan dengan waktu, tas itu besar dan sekarang menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh perempuan membawa tas kemana pun mereka pergi.
Chanel yang memperkenalkan kantung di gaun perempuan
Di tahun 1920-an, perancang busana kenamaan Coco Chanel mulai membuat kantung di jaket perempuan yang dibuatnya.
"Dia mengambil elemen dari pakaian pria untuk dimasukkan ke dalam pakaian perempuan." kata Di Trocchio.
Ini kemudian mengubah gaya perempuan dalam berjalan dan bertindak.
Di abad 19, perempuan biasanya menyimpangkan kedua tangan mereka di bagian dada, karena mengenakan syal untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin.
Celana panjang, dengan kantung menjadi semakin banyak dikenakan oleh perempuan di tahun 1960-an dan 1970-an, namun perempuan yang mengenakan pakaian seperti itu akan ditolak untuk masuk ke beberapa restoran.
Bagaimana dengan masa depan?
Menurut Di Trocchio, kemungkinan besar kantung di dalam gaun atau jaket akan semakin besar dan semakin banyak tersedia.
"Ini disebabkan karena kita sekarang selalu membawa telepon pintar, jadi kemungkinan tas atau kantung di dalam gaun diperlukan untuk menyimpannya, dan karena ada keperluan itu, maka itulah yang akan terjadi."
Artikel ini sudah pernah tayang sebelumnya di Australiaplus.com dengan judul Sejarah Mengapa Gaun Perempuan Tidak Berkantung.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR