Sesuatu yang bersembunyi di balik lukisan abad ke 16 yang sederhana itu adalah sosok salah satu raja paling terkemuka di Inggris, Mary, Queen of Scots.
Saat menggunakan sinar-X untuk memotret lukisan kuno bangsawan Skotlandia, Sir John Maitland, ahli konservatori Caroline Rae dari Courtald Institute of Art di London melihat sketsa "hantu" seorang wanita di bawah pigmen teratas.
Wanita itu terlihat mengenakan gaun dan topi sembari menengok ke kiri. Setelah menelusuri sketsa tersebut, Rae membandingkannya dengan lukisan Mary yang dibuat selama periode ini. Ia menemukan kemiripan yang kuat dengan lukisan ratu yang lain.
”Sketsa itu juga menunjukkan tangannya di pinggang yang seolah memegang liontin," kata Kate Anderson, kurator senior di National Galleries of Scotland. Wanita itu memiliki pose serupa dengan gambar Mary lainnya yang dibuat pada abad ke-16.
Baca juga: Lukisan Monalisa Versi Muda Mengundang Kontroversi
"Kami yakin itu dia,” tambah Anderson.
Dengan X-radiografi, Rae mampu mengungkap cat timbal putih di balik gambar Maitland. Jenis teknologi ini telah mengungkapkan sketsa tersembunyi dalam lukisan terkenal para seniman, seperti Degas dan Picasso.
Sementara seniman yang bekerja dengan kelas bangsawan pada kala itu sering membuat sketsa, Anderson mengatakan bahwa penemuan semacam ini jarang ditemui, apalagi dalam bentuk sketsa yang hampir selesai. Biasanya, skesta dibuat di atas kertas sebelum dipindahkan ke panel kayu.
Dia berspekulasi bahwa gambar mantan ratu itu kontroversial pada saat penciptaannya.
Potret Maitland dilukis oleh seorang seniman bernama Adrian Vanson, yang menyelesaikan pekerjaannya pada tahun 1589, dua tahun setelah Mary dieksekusi. Anderson berpikir potret mendasar wanita itu juga dibuat oleh Vanson, yang mungkin ditugaskan Maitland untuk melukis Mary. Menurutnya, bentuk topi yang ada di sketsa mirip dengan yang dikenakan Mary saat dipenjara.
Artikel terkait: Mungkinkah Leonardo da Vinci Melukis Lukisan "Mona Lisa Telanjang"?
Sementara museum tidak tahu tahun berapa tepatnya sketsa Maria dibuat, akan sangat berbahaya jika melihat wajah Mary saat itu, karena ketegangan politik yang terjadi setelah dia dieksekusi. Oleh karena itu, Anderson mengatakan, masuk akal jika Maitland dengan cepat memiliki lukisan wajahnya sendiri untuk menutupi gambar ratu yang kontroversial tersebut.
Mary telah dipenjara selama hampir dua dekade sebelum dieksekusi. Pemerintahannya atas Skotlandia ditandai oleh kekerasan dan kontroversi. Dianggap terlibat dalam pembunuhan suaminya, dia terpaksa melepaskan takhta pada tahun 1567. Melarikan diri ke Inggris, ia pun mencari bantuan dari ratu yang memerintah di sana, Elizabeth I, yang justru menjebloskannya ke dalam penjara.
Anderson berujar, penemuan sisa-sisa potret Mary ini merupakan sebuah keberuntungan yang besar. Ketika ditemukan, Rae telah memeriksa serangkaian lukisan Vanson untuk lebih memahami tekniknya. Menurut Anderson, mereka tidak tahu apa yang tersembunyi di baliknya dan hanya bisa berspekulasi bahwa lebih banyak lukisan tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR