Menurut laporan Gallup baru-baru ini, kesejahteraan Amerika menurun "signifikan secara statistik dan bermakna besar" sejak 2016 sampai 2017. Penurunan kesejahteraan paling tinggi berasal dari kelompok wanita, minoritas, demokrat dan orang Amerika dengan penghasilan rendah.
"Kesejahteraan" dalam kasus ini didasarkan pada hasil survei terhadap berbagai pertanyaan yang disusun dalam lima kategori utama: kesehatan fisik, kesehatan keuangan, dukungan sosial, keterlibatan masyarakat, dan perasaan untuk mencapai tujuan.
Hal ini memicu timbulnya pertanyaan seperti: Apakah Anda khawatir dengan keuangan anda? Apakah anda menyukai apa yang anda lakukan? Apakah Anda sering berolahraga? Apakah teman dan keluarga Anda memiliki pengaruh positif terhadap hidup Anda?
Jawaban atas semua pertanyaan ini kemudian disatukan menjadi indeks statistik yang berkisar antara 0 sampai 100, dengan ketentuan 100 mewakili kesejahteraan maksimal. Di lebih dari 100.000 wawancara survei yang telah dilakukan, nilai indeks tersebut perlahan-lahan merambat ke atas dalam beberapa tahun terakhir, dari rata-rata 61,6 di tahun 2014 menjadi 62,1 pada tahun 2016.
Menurut Gallup rata-rata kesejateraan tersebut mengalami penurunan pada tahun ini menjadi 61,5. Gallup berpendapat penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 2008.
Secara tersirat, jumlah itu sebenarnya tidak banyak berubah (kesejahteraan keseluruhan masih sedikit lebih banyak dari teoritis maksimumnya yaitu 60% yang mana ini berada di bawah metodologi Gallup).
Baca juga : 5 Hal yang Bisa Membuat Kita Iri Terhadap Finlandia
Tetapi karena banyaknya orang yang terlibat dalam survei ini (lebih dari 100.000 setiap tahun) bahkan perubahan kecil dalam nilai kesejahteraan secara statistik signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa perubahan yang terjadi menjadi bermakna dalam kehidupan rata-rata warga Amerika.
Angka tersebut menunjukkan bahwa perubahan itu ada kaitannya dengan kesehatan sosial dan emosional orang tersebut, serta bagaimana perasaannya akan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, pada tahun 2017, lebih dari 41 persen orang Amerika melaporkan memiliki sedikit minat atau kesenangan dalam beraktivitas setiap minggu. Persentase ini mengalami kenaikan dari tahun lalu yang hanya 34 persen.
Persentase seeorang yang mengatakan bahwa mereka menyukai apa yang mereka lakukan setiap hari telah mengalami penurunan pada beberapa poin. Sementara jumlah orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki kekhawatiran setiap harinya telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Semua matriks ini sangat stabil dari tahun 2014 sampai 2016, dan dalam setiap kasus penurunan yang sangat signifkan secara statistik terjadi pada tahun 2017." Tulis Gallup.
Ada bukti bagus yang menunjukkan bahwa ternyata setidaknya sebagian besar dari turunnya tingkat kesejahteraan warga Amerika ini berakar pada iklim politik yang sedang terjadi disana, hal lain yang juga mempengaruhi adalah adanya preferensi partisan. Penurunan kesejahteraan yang telah terjadi dari tahun ke tahun di kalangan Demokrat mencapai (0,9 poin), jumlah ini lebih dari empat kali lebih besar daripada penurunan di antara anggota Partai Republik yaitu sebesar (0,2 poin).
Baca juga: Di Balik Keindahan Raja Ampat, Ada yang Miskin dan Telantar
Penurunan ini paling dirasakan oleh kalangan wanita, kulit hitam dan Hispanik. Gallup menemukan fakta bahwa kekhawatiran sehari-hari ketig kelompok tersebut telah meningkat secara signifikan menyusul adanya pemilihan Presiden Donald Trump.
Data Gallup lainnya telah menemukan bahwa kepuasan keseluruhan yang terjadi di AS telah turun tujuh poin sejak tahun lalu.
"Salah satu alasan yang mungkin menjadikan tingkat kepuasan menjadi lebih rendah adalah bahwa orang Amerika menganggap pemerintah sebagai masalah paling penting yang dihadapi negara ini, dan ketidaksenangan mereka dengan Trump adalah salah satu alasan utamanya," simpul Gallup dalam laporannya.
Pandangan Amerika yang relatif suram di tahun 2017 sangat kontras dengan data ekonomi saat ini, yang memberikan gambaran yang cerah: tingkat pengangguran menurun, adanya rekor baru keuntungan pasar saham dan kepercayaan ekonomi secara keseluruhan. Namun ternyata pada akhirnya nampaknya uang tersebut tidak benar-benar mampu membeli kebahagiaan masyarakat.
Kira-kira setahun yang lalu, telah menjadi mode untuk meratapi bahwa 2016 merupakan tahun terburuk yang pernah ada. Jika tidak ada yang lain, 2017 telah mengajarkan kita bahwa segala sesuatunya selalu menjadi lebih buruk.
Dan seperti yang dikatakan Homer Simpson, sama buruknya dengan yang terjadi, 2017 mungkin bukan tahun terburuk dalam hidup kita (masyarakat Amerika) - hanya tahun terburuk dalam hidup kita sejauh ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR