"Ini adalah teknologi yang benar-benar revolusioner yang perlu diterapkan di mana-mana; serangan jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja, tidak hanya orang tua dengan arteriosklerosis," kata pasien tersebut.
Drone yang digunakan untuk mengirimkan perangkat defibrilasi ini bukanlahn drone biasa. Berkat tim insinyur perangkat lunak yang berdedikasi di Pusat Kontrol Misi mereka, setiap drone dilengkapi dengan sistem perencanaan rute, sistem penghindaran rintangan di dalam pesawat, parasut darurat, dan sistem pendaratan otomatis untuk mendarat dengan aman di dekat pasien.
Drone ini bersifat otonom, sehingga dapat dikirim oleh layanan darurat dalam perjalanan ke pasien. Jadi, drone ini bisa diatur untuk mendarat pada saat pesawat tak berawak ini tiba di tempat yang ditentukan.
Baca Juga: Sayap Burung Kolibri Menginspirasi Pembuatan Drone dan Teknologi Lainnya
Kala Terbunuhnya De Bordes oleh Depresi, Jadi 'Sejarah Kecil' di Hindia Belanda
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR