Menstruasi tidak pernah menyenangkan. Keram, perubahan mood, dan kelelahan menghantui perempuan ketika menghadapi menstruasi. Namun, menurut Alisa Vitti, spesialis gizi dan hormon, siklus ini menjadi lebih buruk di Januari.
“Ini pola yang telah saya observasi lebih dari dua dekade. Selama liburan, terjadi banyak hal yang mengganggu sistem endokrin kita. Efeknya berkumpul pada menstruasi di bulan Januari,” paparnya.
Alisa menambahkan, saat liburan, banyak perempuan yang berpelesir dan berpesta sehingga pola tidurnya terganggu. Mereka juga mengalami stres karena harus menyelesaikan pekerjaan yang ditinggal saat liburan.
(Baca juga: Sering Mengalami Gejala PMS Ekstrem? Salahkan Gen Anda!)
Selain itu, konsumsi gula dan karbohidrat – yang merupakan pengganggu endokrin -- meningkat pada hari Natal dan Tahun Baru. Semua faktor itu membuat mikronutrien di tubuh kewalahan dan mengacaukan keseimbangan hormon.
“Saat memasuki Januari, sistem hormon tidak seperti biasanya sehingga membuat PMS dan keram menjadi lebih buruk,” kata Alisa.
Penyebab utama
Alisa menjelaskan, rasa sakit di Januari berasal dari dua penyebab utama ini:
1. Stres dan kelelahan liburan
Perjalanan dan aktivitas saat liburan secara alami membuat tubuh kita memproduksi lebih banyak hormon stres, kortisol. Jika perempuan sangat tertekan, tubuhnya akan ‘mencuri’ persediaan progesteron (hormon seks) untuk membuat lebih banyak kortisol karena molekulnya hampir sama.
Namun, progesteron merupakan hormon yang kita butuhkan untuk mencegah peningkatan estrogen.
Tidak adanya ‘penghalang’ estrogen ini, akhirnya membuat menstruasi memburuk: berat badan naik, keram, kelelahan, nyeri di payudara, kondisi kulit memburuk dan menurunnya libido.
2. Perubahan pola makan
Agar sistem endokrin bisa bekerja dengan baik, perlu adanya mikronutrien untuk melakukan tugasnya. Namun, mikronutrien terkuras dari minuman beralkohol dan karbohidrat olahan yang kita konsumsi selama beberapa hari.
“Anda mengeluarkan mikronutrien saat minum kafein. Hal yang sama terjadi dengan alkohol, gula dan kurang tidur. Itu semua menyebabkan peningkatkan gula darah yang mempengaruhi siklus menstruasi dan membuat kita kekurangan mikronutrien,” papar Alisa.
(Baca juga: Apa Penyebab Periode Menstruasi Terlalu Lama?)
Ia menambahkan, pada dasarnya, semua aktivitas dan makan malam saat liburan menghabiskan sumber mikronutrien kita. Itulah sebabnya perempuan cenderung merasa lebih sakit saat fase luteal (masa ovulasi hingga hari pertama menstruasi) di Januari.
Apa yang bisa dilakukan?
Alisa menyarankan perempuan untuk mengonsumsi suplemen pelengkap hormon untuk mengisi ulang tubuh dengan mikronutrien yang dibutuhkan.
Ia juga mendesak perempuan untuk melihat kembali pola makan mereka. “Agar hidup lebih semangat, kita harus mengonsumsi makanan yang bisa memelihara dan melindungi hormon,” sarannya.
Yoga dan olahraga ringan juga membantu mengurangi kadar kortisol. Ini bermanfaat untuk meredakan keram dan stres pada fase luteal dan menstruasi.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR