Beberapa orang mungkin lebih terbiasa tidur pakai bantal dibanding guling. Padahal, tidur pakai guling menawarkan beragam manfaat kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Terutama bagi mereka yang memiliki sakit punggung ataupun sedang hamil. Lantas, apa saja manfaat tidur pakai guling?
1. Mencegah sakit punggung
Menekuk lutut dan menyelipkan guling di antara kedua lutut saat tidur bisa membuat tulang belakang tetap dalam keadaan lurus. Selain itu, tidur pakai guling juga akan meringankan tekanan pada tulang belakang dan tulang pinggul yang menopang tubuh.
Alhasil, tidur memeluk guling bisa membantu tidur lebih nyaman dan nyenyak. Selain itu, tidur pakai guling juga akan memperbaiki dan memperlancar sirkulasi darah ke kaki sehingga mencegah ketegangan otot, sakit lutut, serta kaki pegal.
(Baca juga: Seberapa Sering Kita Harus Mencuci Seprai?)
Sebaliknya, tidur tidak pakai guling memungkinkan kaki bagian atas membebani tulang panggul dan tulang punggung bawah secara berlebihan. Akibatnya, kita jadi lebih rentan mengalami sakit punggung ketika bangun tidur.
2. Membantu mengatasi ngorok
Menurut sebuah penelitian, tidur dengan posisi telentang bisa meningkatkan kemungkinan mengorok. Hal itu terjadi karena tidur dengan bertumpu pada punggung bisa membuat pangkal lidah dan langit-langit lunak dalam mulut menutupi dinding tenggorokan, sehingga menyebabkan getaran suara saat tidur.
Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut banyak ahli menyarankan untuk tidur dengan posisi menyamping.
Agar posisi tidur menyamping tetap bertahan sepanjang malam, cobalah untuk tidur pakai guling. Sebagian orang mengaku jika cara ini ampuh untuk mengatasi atau mengurangi kebiasaan ngorok yang mengganggu di setiap malam.
3. Baik untuk ibu hamil
Tidur menyamping merupakan posisi yang ideal bagi wanita hamil. Pasalnya, cara ini akan membuat kita tidur lebih nyenyak dan nyaman dengan cara memberikan postur tidur yang tepat.
Bagi ibu hamil, tidur menyamping di sisi kiri bisa mencegah rahim menekan hati dan memungkinkan bayi menerima nutrisi serta oksigen melalui plasenta tanpa hambatan.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR