"Buka mulutmu dan bentukkan huruf \'O\' yang panjang. Lipat bibir atas ke gigi depanmu. Senyumkan lagi untuk mengangkat otot pipi itu!"
Saya mencoba melakukan gerakan "mengangkat pipi". Ini adalah salah satu dari 32 latihan wajah yang disebut-sebut sebagai olahraga wajah yang lebih dikenal sebagai "yoga wajah".
Program latihan ini, seperti juga gerakan sejenisnya, menjanjikan manfaat "menghapus garis-garis halus dan keriput" dan "mengembalikan tampilan muda dan cerah" ke wajah saya.
Meskipun nemiliki klaim tersebut, bukti untuk yoga wajah, seperti banyak pengobatan anti-penuaan lainnya, telah terbatas - sampai sekarang.
(Baca juga: Yoga, Alternatif untuk Para Penderita Masalah Jantung)
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan bulan ini di JAMA Dermatology, para periset di Northwestern University menemukan bahwa latihan wajah selama 20 minggu menghasilkan kulit yang lebih kencang dan pipi yang lebih kencang – hasil ini terlihat dalam sekelompok kecil wanita paruh baya yang memiliki penampilan lebih muda, rata-rata, tiga tahun.
"Latihan ini memperbesar dan memperkuat otot wajah, sehingga wajah menjadi lebih kencang, lebih halus, dan memiliki bentuk seperti wajah orang yang berusia lebih muda," kata Murad Alam, wakil ketua dan profesor dermatologi di Universitas Northwestern di Amerika Serikat.
Profesor Murad Alam mengatakan olahraga atau latihan wajah, sambil menunggu penelitian lebih lanjut, bisa menjadi pengobatan alternatif (atau tambahan) dengan "biaya rendah, tidak beracun" untuk operasi kosmetik dengan teknik merusak wajah atau invasive yang minimal.
Seperti bagian tubuh kita yang lain, kulit kita mau tidak mau akan berubah seiring bertambahnya usia. Kulit menjadi kehilangan elastisitas dan volume, kita mengumpulkan garis-garis halus dan keriput, dan kulit yang halus dan kencang menjadi kendur dan turun.
Perubahan ini sebagian besar terjadi karena adanya penipisan bantalan lemak yang mendasari wajah kita, terletak diantara kulit dan otot.
"Lapisan lemak terdiri dari bantalan lemak seperti jigsaw yang saling berpaut dan menciptakan bentuk wajah. Seiring waktu, lapisan lemak ini menjadi lebih tipis dan meluncur turun, menciptakan keruntuhan dan kehilangan volume di wajah," kata Profesor Alam.
Gagasan di balik latihan wajah adalah memperbesar dan menguatkan otot wajah, secara teoritis mengembalikan volume wajah dan mengencangkan kontur wajah.
Penulis senior Emily Poon menjelaskan: "Jika otot di bawahnya menjadi lebih besar, kulit memiliki lebih banyak isian di bawahnya dan otot yang lebih kencang tampak membuat bentuk wajah lebih penuh."
(Baca juga: Studi: Meditasi Paling Baik untuk Redakan Sakit Punggung)
Para peneliti merekrut 27 wanita berusia antara 40 dan 65 tahun yang tertarik untuk melakukan olahraga pada wajah mereka.
Para peserta menjalani dua sesi latihan tatap muka selama 90 menit dengan instruktur latihan wajah, sebelum melanjutkan latihan di rumah selama 20 minggu.
"Para wanita melakukan latihan selama 30 menit setiap hari selama delapan minggu ... dan kemudian selama 20 minggu lagi, mereka melakukan 30 menit sehari, setiap hari," kata Profesor Alam.
Selama penelitian, 11 wanita berhenti mengikuti program ini, dan tersisa 16 orang yang akhirnya bisa menyelesaikan program latihan ini hingga selesai.
Setiap peserta difoto di awal, tengah, dan akhir penelitian - masing-masing pada nol, delapan dan 20 minggu.
Para periset tersebut meminta dua ahli dermatologi (tidak dikenal oleh para peserta wanita) untuk melihat foto-foto tersebut, menilai fitur wajah mereka terhadap skala penuaan wajah yang sudah distandarkan, dan memperkirakan usia mereka pada masing-masing dari tiga titik tersebut.
"Mereka tidak tahu apakah mereka melihat foto para peserta sebelum, selama atau setelah mengikuti program penelitian ini, dan penilaian mereka memastikan adanya perbaikan dari waktu ke waktu," kata Profesor Alam.
Ahli dermatologi ini menemukan tingkat kepenuhan pipi atas dan bawah telah meningkat secara signifikan selama 20 minggu, namun mengamati sedikit perubahan nyata di tempat lain.
Mereka juga memperkirakan para perempuan peserta penelitian ini menjadi tampak lebih muda di akhir penelitian, dengan usia peserta rata-rata menurun dari 50,8 tahun menjadi 48,1 tahun.
"Itu hampir tiga tahun penurunan penampilan usia selama periode 20 minggu," kata Profesor Alam.
Para peserta juga ditanya bagaimana perasaan mereka pada akhir penelitian dan melaporkan tingkat kepuasan yang tinggi, mencatat perbaikan di hampir semua fitur wajah mereka.
Meski menjanjikan, namun penelitian ini hanya terbatas dan bersifat jangka pendek tanpa kelompok yang terkontrol. Profesor Murad Alam mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki apakah temuan tersebut dapat digeneralisasikan ke populasi lain.
"Ini adalah satu studi, sebuah langkah awal yang kecil, dan kita memerlukan lebih banyak penelitian, dengan kelompok besar, dan laki-laki juga," katanya.
"Tapi saya pikir pada tahap awal ini, kami dapat mengatakan bahwa untuk pasien yang tidak ingin menjalani operasi kosmetik minimal invasif, ini bisa menjadi pilihan."
(Baca juga: 4 Cara Mudah Bersihkan Racun dari Tubuh)
Ahli kulit di Melbourne, Australia, Rod Sinclair mengatakan tingginya jumlah peserta yang berhenti dalam program penelitian ini menunjukkan bahwa program latihan wajah mungkin sangat berat, namun penelitian tersebut menelurkan hasil temuan yang masuk akal.
"Jika seseorang termotivasi dan mereka siap melakukan [program latihan], itu tidak membahayakan mereka. Ini pasti patut dicoba untuk orang-orang yang mempertimbangkan untuk membuat wajahnya lebih berisi," kata Profesor Sinclair.
Ahli kulit menambahkan bahwa orang harus mendekati yoga wajah dengan "tingkat skeptisisme yang sehat".
Dan jika Anda berencana untuk mencobanya, Profesor Alam mengatakan bahwa Anda mungkin ingin memulai dengan privasi di rumah Anda sendiri.
"Pada dasarnya Anda terlihat konyol melakukan latihan ini - jadi Anda mungkin tidak ingin melakukannya saat Anda sedang dalam perjalanan."
Artikel ini pernah tayang di australiaplus.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR