Kegilaan akan lemon di abad ke-19 memicu munculnya mafia di Sisilia, Italia. Setidaknya begitulah menurut studi terbaru yang menyatakan bahwa kegilaan terhadap lemon tersebut memungkinkan mafia untuk memperkuat posisi mereka di masyarakat sebagai pelindung bisnis lokal.
Lonjakan permintaan terhadap lemon selama perang Napoleon terjadi setelah James Lind, dokter asal Skotlandia dan pelopor kebersihan bagi perwira angkatan laut, mengatakan bahwa buah asam itu bisa menyembuhkan skorbut. Ini merupakan penyakit kekurangan vitamin C dengan gejala pendarahan pada gusi, kulit, dan usus, merasa lemah, nyeri sendi dan kekurangan darah.
(Baca juga: Benarkah Perilaku Hewan Bisa Menjadi Tanda Akan Terjadi Gempa Bumi?)
Para peneliti mengklaim bahwa mafia muncul pada lokasi-lokasi di mana produsen lemon menghasilkan keuntungan yang tinggi dari ekspor. Pada masa di mana hukum masih sangat lemah, para mafia ini melindungi petani lemon dari ‘predator’ dan bertindak sebagai penengah antara produsen dan eksportir.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Queen's University Belfast ini menganalisis data dari penyelidikan parlemen di kota-kota Sisilia selama 1881-1886. Dipublikasikan pada Journal of Economic History, studi ini melihat penyebab kejahatan di 143 kota di Sisilia dan menemukan fakta bahwa kehadiran mafia erat kaitannya dengan produksi lemon dan jeruk.
Selain itu, studi tersebut juga melihat adanya peningkatan lahan terfragmentasi setelah reformasi era Bourbon (1816-1860). Menyediakan tempat ‘berkembang biak’ bagi para mafia. Karena tingginya jumlah pemilik lahan, maka ada peningkatan kebutuhan untuk melindungi mereka.
(Baca juga: Siapa yang Memiliki Tempat Tidur Lebih Bersih: Manusia Atau Simpanse?)
Felia Allum, dosen sejarah dan politik Italia di University of Bath yang tidak terlibat dalam studi memaparkan: “Penelitian ini diuraikan dengan baik, koheren, dan menggunakan beberapa bukti empiris. Berkebalikan dengan studi lainnya, para peneliti berusaha menjelaskan variasi lintas wilayah dalam kehadiran mafia di Sisilia. Ini sangat menarik.”
Namun, Baris Cayli, peneliti sosiologi kejahatan terorganisir di University of Derby mengatakan, buah-buahan sitrus bukan menjadi alasan utama meningkatnya mafia di Sisilia.
Ia menambahkan, ketidakadilan sosial dan ekonomi di sektor pertanian serta kurangnya efektivitas kebijakan lahan menyebabkan munculnya kelompok kriminal yang terkenal.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR