Sangat menyenangkan bila dapat melihat pelangi usai hujan, meski umumnya hanya terjadi dalam hitungan menit. Namun, pelangi yang terjadi di Taiwan pada November tahun lalu sangat langka.
Menurut catatan, pelangi menerangi langit Taiwan selama 8 jam 58 menit. Fenomena ini berhasil mengalahkan rekor pelangi terlama di dunia yang dicatat oleh rekor dunia Guinness. Pelangi terlama sebelumnya berlangsung selama 6 jam menghiasi langit Wetherby, Yorkshire, Inggris pada 14 Maret 1994.
"Fenomena ini sangat menakjubkan. Seperti hadiah dari langit," kata Chou Kun-hsuan, profesor dari Department of Atmospheric Sciences di Chinese Culture University kepada BBC. Profesor Chou bersama dengan profesor Liu Ching-huang mendokumentasikan fenomena ini dibantu oleh mahasiswanya.
Artikel terkait: Mengapa Pelangi Berwarna-warni?
Dari hasil rekaman video, fenomena pelangi tersebut berlangsung sejak pukul 6.57 sampai 15.55 waktu setempat. "Setelah empat jam, kami meminta bantuan semua mahasiswa untuk memotret dan mengirimkan fotonya pada kami," ujar profesor Chou.
"Setelah melewati rekor sebelumnya, saya sampai tak bisa makan siang. Apalagi pelangi di Taiwan terus berlangsung dan lebih lama 3 jam dari rekor sebelumnya," sambungnya. Chou berkata, pihaknya memiliki lebih dari 10.000 gambar yang mengabadikan momen ini. Hal inilah yang akan dijadikan bukti dan ditunjukkan ke Guinness untuk mengalahkan rekor sebelumnya.
Menurut AccuWeather, fenomena pelangi umumnya hanya terjadi kurang dari satu jam. Kondisi yang membuat pelangi bisa berlangsung sangat lama dikarenakan oleh kondisi atmosfer karena musim monsun musiman, sinar matahari, dan angin yang bergerak lambat.
Baca juga: Telat Menikah Membuat Hidup Lebih Bahagia?
Musim monsum menjebar uap air di udara dan membentuk awan. Saat terjadi musim monsum, sinar matahari dan kecepatan angin umumnya relatif lambat, yakni 2,5 sampai 5 meter per detik.
Monsun merupakan iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim, kurang lebih terjadi enam bulan sekali. Monsum mengikuti posisi matahari di bulan Juni dan Desember. "Kondisi atmosfer semacam ini sering terjadi di daerah pegunungan dan menjadikannya tempat ideal untuk menangkap pelangi yang berlangsung lama," ujar Chou.
Artikel ini tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR