Nationalgeographic.co.id—Pada dini hari 8 Maret 1908, Promenade des Anglais yang terkenal di Nice, yang biasanya selalu ramai, mendadak menjadi hening dan sepi. Begitu juga suasana koridor Hôtel Imperial di dekatnya.
Pada salah satu lorong mewah di sana, seorang wanita berbaju hitam bergerak tanpa suara dengan sepatu bergaya glamor. Ia mengenakan kain hitam yang menutupi wajahnya, dan membawa satu set tusuk kunci perak.
Setelah bertahun-tahun menjadi buronan dan berada dalam pengejaran, polisi Perancis akhirnya menangkap seseorang yang disebut dengan Comtesse de Monteil, saat sedang beraksi.
'Pseudocomtesse,' begitu surat kabar menjulukinya, merupakan pencuri permata, pencuri barang mewah, serta penipu, juga diduga sebagai pemimpin jaringan pencuri yang membentang di seluruh tujuan wisata paling mewah di Mediterania.
Uniknya, kejahatan besar itu dilakukan seorang wanita cantik yang berdandan mewah, terlihat modis dan glamor. Ia telah menjadi buronan polisi sejak lama karena tindakan kriminalnya.
"Penangkapan Comtesse de Monteil langsung menjadi buah bibir di kalangan luas, santapan untuk menjadikannya sensasi di media massa, sekaligus menjadi berita utama internasional," tulis Caroline Elenowitz-Hess kepada Atlas Obscura.
Caroline mengisahkan tentang kisah sejarah yang menggemparkan dunia, akan adanya sosok wanita cantik kriminal yang akhirnya tertangkap pada tahun 1908. Ia menulisnya dalam artikel berjudul How the ‘Queen of Thieves’ Conned French Riviera Wealthy, terbitan 2021.
"Media mengedepankan sosok cantiknya dan kelicikannya, melarikan diri dari pengejaran polisi selama bertahun-tahun," tambahnya.
Tidak mengherankan bahwa penangkapan yang dilakukan terhadapnya, sebagian besar kejahatannya terjadi di Nice, salah satu kota paling terkenal karena kemewahan dan kemegahannya di Côte d'Azur, Perancis.
Para pencuri berkelas akan meliriknya, karena Kota Nice penuh dengan tanda kekayaan yang menarik, serta popularitas daerah itu di kalangan bangsawan. Ratu Victoria yang kaya raya, telah mengunjunginya sebanyak sembilan kali.
Tentu, kemewahan Nice di Côte d'Azur, jauh berbeda dari tempat sang ratu pencuri dilahirkan. Ia lahir dan dibesarkan di Amélie Condemine yang tak gemerlap.
Source | : | Atlas Obscura |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR