Serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak ditangani secepatnya. Serangan jantung biasanya terjadi akibat penyakit jantung koroner yang tidak tertangani, penyempitan pembuluh jantung, atau pembuluh darah jantung yang robek. Selain itu, terdapat beberapa penyebab serangan jantung yang mungkin tidak Anda sangka. Apa saja? Simak jawabannya di bawah ini.
Apa yang terjadi selama serangan jantung?
Serangan jantung terjadi ketika otot-otot jantung tidak mendapatkan cukup aliran darah segar beroksigen. Akibatnya, jaringan jantung akan mulai rusak dan fungsinya terganggu karena kekurangan oksigen.
Serangan jantung dapat terjadi dalam durasi hingga hitungan jam. Selama durasi waktu ini, bagian jantung yang tidak menerima oksigen terus mengalami kerusakan yang pada akhirnya akan mati jika tidak ditangani.
Baca juga: 11 Penyebab Utama Stroke Pada Remaja
Hal ini disebabkan oleh adanya penyumbatan plak di pembuluh darah arteri (arterosklerosis) sehingga jantung mengalami kekurangan asupan darah yang mengandung oksigen. Meski jarang, serangan jantung juga dapat disebabkan oleh penyempitan hebat pada arteri koroner yang menghambat aliran darah.
Selain itu, serangan jantung dapat juga terjadi karena adanya robekan di arteri jantung (pemotongan arteri koroner secara spontan).
Penyebab serangan jantung yang tidak biasa
Ternyata, penyebab serangan jantung tidak selalu terkait dengan penyakit jantung. Ada beberapa hal yang mungkin tidak Anda duga bisa menyebabkan serangan jantung, meliputi:
Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kulit kronis berupa bercak merah pada kulit kering yang disertai dengan sisik keperakan. Meski tergolong sebagai penyakit kulit, ternyata psoriasis juga bisa menjadi penyebab serangan jantung.
Sebuah penelitian menunjukkan risiko orang yang memiliki psoriasis bisa meningkat hingga 2-3 kali lipat untuk terkena penyakit jantung. Pasalnya, peradangan akibat psoriasis juga dapat merusak arteri jantung dari dalam, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca juga: Hematidrosis, Penyakit Langka yang Membuat Seseorang Mengeluarkan Keringat Darah
Sementara itu, orang dengan psoriasis memiliki kecenderungan terhadap kolesterol tinggi, obesitas, dan diabetes, yang juga membahayakan kesehatan jantung Anda.
Menghirup polusi udara
Polusi udara terkait dengan banyak gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung. Sebuah penelitian menemukan bahwa terpapar polusi udara dapat memperburuk kadar gula darah, kolesterol, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Sementara, penelitian lain menemukan bahwa polusi dapat mengurangi kolesterol HDL setelah waktu paparan singkat sekalipun.
Hal ini tidak hanya berdampak pada orang lanjut usia, namun juga pada orang muda. Paparan polusi udara berlebih dapat menyebabkan kerusakan dan pembengkakan pembuluh darah.
Keseringan minum obat pereda nyeri NSAID untuk gejala flu atau sejenisnya
NSAID adalah obat pereda nyeri yang digunakan untuk mengobati demam, peradangan, keseleo, sakit kepala, migrain, hingga dismenore (nyeri kram menstruasi). Contohnya adalah aspirin dan ibuprofen.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases melaporkan bahwa orang yang menggunakan obat NSAID untuk mengobati infeksi pernapasan memiliki peningkatan risiko serangan jantung hingga 3,4 kali lipat.
Baca juga: Jangan Abaikan! Ini 10 Gejala Ginjal Anda Bermasalah
Penyebab kenapa NSAID bisa menyebabkan serangan jantung masih belum jelas, namun menurut sorang ahli jantung, obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan yang dapat memungkinkan peningkatan penggumpalan darah berbahaya di arteri jantung yang rentan. Obat NSAID juga bisa meningkatkan tekanan darah, dan bisa menyebabkan retensi cairan, tapi ini jarang terjadi.
Untuk itu, hindari mengonsumsi obat NSAID terutama jika Anda berusia di atas 50 tahun atau memiliki faktor risiko hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau seorang perokok aktif.
Nyeri bahu
Penelitian melaporkan bahwa seseorang yang memiliki nyeri bahu berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Selain itu, orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung juga hampir enam kali lebih mungkin memiliki kondisi bahu seperti rotator cuff tendonitis atau pembengkakan tendon yang menempel pada otot tendon rotator cuff ke tulang lengan.
Berdasarkan penelitian tersebut terdapat 36 peserta yang memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Mereka berisiko lima kali lebih mungkin mengalami nyeri sendi ketimbang orang-orang yang tidak memiliki faktor risiko.
Namun, penelitian ini masih dalam jangkauan kecil sehingga memerlukan penelitian tambahan untuk membuktikan sebab dan akibat dari hal ini.
Baca juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Makan Fast Food
Suara keras
Selain mengganggu pendengaran, sebuah penelitian melaporkan suara keras juga bisa berakibat buruk untuk jantung Anda.
Penelitian lain mengatakan bahwa seseorang yang sering terpapar suara keras memiliki risiko gangguan kesehatan lebih tinggi, seperti gagal jantung, irama jantung tidak teratur, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kadar gula darah tinggi.
Kebisingan menyebabkan lonjakan hormon stres yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah bahkan saat Anda sedang tidur. Hal ini menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang berisiko terhadap serangan jantung.
Artikel ini telah tayang di Hellosehat.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR