Nationalgeographic.co.id—Tanpa kita sadari, ternyata ada banyak pembicaraan yang terjadi di bawah ombak. Pembicaraan itu dilakukan oleh para ikan. Ya, ikan ternyata saling berkomunikasi satu sama lain. Sebuah studi baru dari Cornell University menemukan bahwa ikan jauh lebih mungkin berkomunikasi dengan suara daripada yang diperkirakan secara umum, dan beberapa ikan telah melakukan ini setidaknya selama 155 juta tahun. Temuan ini belum lama dipublikasikan di jurnal Ichthyology & Herpetology pada 20 Januari 2022 berjudul Evolutionary Patterns in Sound Production across Fishes.
"Kami sudah lama mengetahui bahwa beberapa ikan mengeluarkan suara," kata penulis utama Aaron Rice, seorang peneliti di K. Lisa Yang Center for Conservation Bioacoustics di Cornell Lab of Ornithology. "Tapi suara ikan selalu dianggap sebagai keanehan yang langka. Kami ingin tahu apakah ini hanya sekali atau ada pola yang lebih luas untuk komunikasi akustik pada ikan," tambahnya.
Para penulis melihat cabang ikan yang disebut ikan bersirip pari. Ini adalah vertebrata (memiliki tulang punggung) yang terdiri dari 99% spesies ikan yang dikenal di dunia. Mereka menemukan 175 famili yang berisi dua pertiga spesies ikan yang melakukan, atau kemungkinan besar, berkomunikasi dengan suara. Dengan memeriksa pohon keluarga ikan, penulis penelitian menemukan bahwa suara sangatlah penting, ia berevolusi setidaknya 33 kali terpisah selama jutaan tahun.
(Ingin mendengarkan audio ikan longspine squirrel di atas? Ada di sini.)
“Berkat penelitian dasar selama beberapa dekade tentang hubungan evolusioner ikan, kami sekarang dapat mengeksplorasi banyak pertanyaan tentang bagaimana fungsi dan perilaku yang berbeda berevolusi di sekitar 35.000 spesies ikan yang diketahui,” kata rekan penulis William E. Bemis '76, profesor Cornell ekologi dan biologi evolusioner di Sekolah Tinggi Pertanian dan Ilmu Hayati, seperti yang dilaporkan Tech Explorist.
"Kami menjauh dari cara berpikir yang sangat berpusat pada manusia. Apa yang kami pelajari dapat memberi kami beberapa wawasan tentang pendorong komunikasi yang baik dan bagaimana hal itu terus berkembang." tuturnya.
Para ilmuwan menggunakan tiga sumber informasi, yaitu rekaman yang ada dan makalah ilmiah yang menjelaskan suara ikan; anatomi ikan yang diketahui, apakah mereka memiliki alat yang tepat untuk membuat suara, seperti tulang tertentu, kantung udara, dan otot khusus suara; dan referensi dalam literatur abad ke-19 sebelum mikrofon bawah air ditemukan.
"Komunikasi suara sering diabaikan pada ikan, namun mereka membuat lebih dari setengah dari semua spesies vertebrata yang hidup," kata Andrew Bass, penulis utama dan Profesor Neurobiologi dan Perilaku Horace White di College of Arts and Sciences. "Mereka mungkin telah diabaikan karena ikan tidak mudah didengar ataupun dilihat, dan ilmu komunikasi akustik bawah air terutama berfokus pada paus dan lumba-lumba. Tetapi ikan juga memiliki suara!" tegasnya.
(Ingin mendengarkan audio ikan midshipman di atas? Ada di sini.)
Apa yang dibicarakan ikan itu? Hal yang hampir sama yang kita semua bicarakan, yaitu seks dan makanan. Rice mengatakan ikan itu mencoba menarik pasangan, mempertahankan sumber makanan ataupun wilayah mereka, atau memberi tahu ikan lain di mana mereka berada. Bahkan beberapa nama umum untuk ikan didasarkan pada suara yang mereka buat, seperti dengkuran, croaker, hog fish, lele mencicit, terompet, dan banyak lagi.
Rice bermaksud untuk terus melacak penemuan suara pada spesies ikan dan menambahkannya ke basis datanya yang terus berkembang, sebuah proyek yang dia mulai 20 tahun lalu dengan rekan penulis studi Ingrid Kaatz '85, MS '92, dan Philip Lobel, seorang profesor biologi di Universitas Boston. Kolaborasi mereka terus berlanjut dan berkembang sejak Rice datang ke Cornell.
"Ini memperkenalkan komunikasi yang baik ke lebih banyak kelompok daripada yang pernah kita duga," kata Rice. "Ikan melakukan segalanya. Mereka menghirup udara, mereka terbang, mereka makan apa saja dan segalanya. Pada titik ini, tidak ada yang mengejutkan saya tentang ikan dan suara yang bisa mereka buat," ujarnya.
Penelitian ini sebagian didanai oleh National Science Foundation, U.S. Bureau of Ocean Energy Management, Tontogany Creek Fund, dan Cornell Lab of Ornithology.
Mungkinkah suatu hari nanti sebuah teknologi akan dapat diciptakan untuk lebih memahami komunikasi antar ikan?
Baca Juga: Tempat Berkembang Biak Ikan Terbesar Dunia. Hampir Seluas Kota Serang
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR