Hefaistos memanggil semua dewa dan dewi, ini merupakan situasi yang memalukan. Akibat perbuatannya, Ares harus membayar kompensasi kepada Hefaistos atas penghinaan yang dideritanya.
Baca Juga: Ketika Wanita Yunani Kuno Gunakan Venus Sebagai Kalender Kehamilan
Setelah itu, Ares pun melarikan diri ke Thrace, sementara Afrodit melakukan perjalanan ke Siprus. Keduanya tidak muncul di antara para dewa untuk sementara waktu.
Kisah cinta Ares dan Afrodit melahirkan putra-putra dunia, Eros dan Anteros, Phobos (dewa fobia dan ketakutan), Deimos (dewa teror), Harmonia (dewi harmoni), dan Adrestia (dewi pemberontakan).
Putri Ares yang lain, Alkippe diperkosa oleh putra Poseidon, Alirrothios. Ares membalas dendam dan membunuhnya. Untuk pembunuhan ini, dia berdiri di depan pengadilan dua belas dewa Olimpiade di bukit Athena. Dalam persidangan ini, Ares dibebaskan oleh pengadilan karena tindakan kekerasannya terhadap Alirrothios dibenarkan.
Dalam sastra Yunani, ia melambangkan kekerasan, kebrutalan, kehancuran, dan pembantaian manusia. Tidak dapat disangkal, ini sangat bertentangan dengan saudara perempuannya, Athena. Sebaliknya, Athena adalah dewi kebijaksanaan, peperangan, dan kecerdasan yang hebat yang telah membantu para pahlawan.
Karena rasa bencinya, suatu hari, Athena dengan terampil membalikkan tombak pahlawan Achaean Diomedes melawan Ares. Senjata mendarat di tempat yang tidak dilapisi lapis baja dan menusuk perut Ares. Dengan lolongan liar, Ares meninggalkan medan perang dan terbang ke Olympus dengan keluhan tentang Athena.
Sayangnya, Zeus bahkan tidak mau mendengarkan penjelasan Ares. Ia mengatakan bahwa Ares dihukum secara adil. Alih-alih Olympus, Tartarus menjadi tempat yang layak menurut Zeus bagi putranya itu. Tartatus diasosiasikan sebagai suatu tempat jauh di bawah tanah yang kelam dan kejam. Oleh Zeus, tempat ini digunakan untuk mengurung sekaligus menghukum para perusak dan penjahat.
Dua kuil terkenal didedikasikan untuk Ares. Di Metropolis, bagian dari kerajaan Helenistik Pergamus. Sedangkan yang lainnya ditemukan di wilayah utara Yunani.
Baca Juga: Kisah Dewa Narcissus, Jatuh Cinta Bayangan Sendiri Hingga Mati Tragis
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR