Nationalgeographic.co.id—Dalam Theogony seorang penyair Yunani Hesiod yang diperkirakan hidup sekitar 700 SM menceritakan tentang Hypnos, dewa tidur, dan saudara kembarnya, Thanatos, dewa kematian, yang kadang-kadang dilihat orang Yunani sebagai pertanda kematian yang damai. Orang tua mereka adalah Nyx, dewi malam, dan Erebus, dewa kegelapan.
Kedua saudara bekerja sama dengan baik, dan bersama-sama, berhasil membantu manusia menghindari penderitaan yang tidak perlu dengan cara mati namun merasakan tidur secara damai. Hypnos menguasai mimpi orang dan memiliki setengah dari hidup mereka, mengawasi mimpi manusia dan terutama mimpi para dewa.
Tidur Homer, menyenangkan tapi terkadang berbahaya
Dalam The Iliad, tidur Homer adalah hal yang baik, manis, dan menyenangkan. Ini membawa istirahat ke tubuh dan otak yang lelah dan membantu melupakan kesedihan. Namun terkadang, tidur juga bisa berbahaya jika terjadi pada waktu dan tempat yang salah. Terutama saat tindakan sangat dibutuhkan.
Dalam The Iliad, Homer (c. 800 -c. 701 SM) menulis bahwa untuk mencegah Zeus bergabung dengan Perang Troya, Hypnos membuat Zeus tertidur. Karena dipengaruhi oleh kekuatan persuasi dewi Hera, Hypnos melakukan apa yang diinginkannya.
Hera dan Thanatos kemudian bisa membawa tubuh Sarpedon kembali ke Lydia asalnya. Sarpedon adalah seorang pangeran Lycian dan pahlawan dalam Perang Troya, terbunuh di depan gerbang Troy dalam pertempuran melawan Yunani.
Hypnos berhasil mengungguli Zeus. Namun, ayah para dewa terbangun dan tahu telah tertipu. Dia bahkan tidak bisa menghukum Hypnos karena "yang bersalah (dewi Hera)" sudah mengatur pelariannya untuk menghindari kemarahan Zeus dan bersembunyi di gua dunia bawah ibunya.
Hypnos sendiri digambarkan sebagai seorang pria atau anak laki-laki bersayap muda yang memegang bunga poppy di tangannya (atau di rambutnya) dan sebuah tanduk opium. Di antara unsur-unsur lain yang terkait dengan Hypnos dan karyanya adalah tanduk opium, yang memungkinkannya untuk membuat orang tertidur. Tradisi mengatakan bahwa Hypnos tinggal di sebuah istana gua besar di dunia bawah. Di sekitar pintu masuk rumahnya, tumbuh bunga poppy yang indah dan tanaman penginduksi tidur lainnya. Di sekitar gua mengalir sungai Lethe, salah satu dari lima sungai bawah tanah Hades.
Baca Juga: Mitologi Yunani: Takdir 3 Perempuan Berbagi Satu Mata dan Satu Gigi
Versi Homer, penguasa mimpi manusia dan dewa, tinggal di Lemnos, pulau impian pribadinya. Dia tidak pernah mengarahkan pandangannya ke matahari, dan malam adalah kerajaannya. Orang Yunani percaya bahwa konsekuensi dari penampilan Hypnos adalah penyebaran kelelahan tidur, setelah itu datanglah waktu tidur yang damai. Semua orang menghormati Hypnos, dan tidak ada dewa (apalagi manusia) yang bisa melawan kekuatan besarnya.
Tiga putra Hypnos
Hypnos diyakini memiliki banyak putra (Oneroi), tetapi hanya tiga dari mereka yang dianggap sebagai dewa mimpi. Pertama adalah Morpheus yang memberikan mimpi kepada semua orang, tetapi dengan sangat hati-hati menerapkan mimpi itu, terutama pada raja dan pahlawan.
Kedua, Phobetor muncul dalam mimpi dalam bentuk binatang atau burung atau ular panjang dan memberikan mimpi buruk, dapat menjadi sumber fobia, dan terakhir ialah Phantasos yang bertanggung jawab atas mimpi atau fantasi surealis.
Semuanya masih mempengaruhi mimpi kita yang bisa menakutkan atau menyenangkan, atau baik dan buruk. Manusia bermimpi, dan begitu juga hewan karena Hypnos dan putranya memiliki sebagian besar hidup kita dan bersama kita selamanya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR