Baca Juga: Suku Zoe, Suku Pedalaman Paling Bahagia Terisolasi dari Dunia Luar
Baca Juga: Indonesia Dinobatkan Jadi Negara Terindah di Dunia oleh Situs Inggris
Menariknya, dalam studi baru ini para peneliti memperoleh data 40 negara dari Indeks Kebahagiaan Dunia (World Happiness Index), yang dikumpulkan oleh Gallup World Poll. Indeks ini didasarkan pada peringkat kebahagiaan subjektif dari sampel skala besar yang representatif secara nasional.
Data ini memungkinkan para peneliti untuk menentukan bagaimana kebahagiaan keseluruhan suatu bangsa. Berkat data ini, mereka juga dapat mengidentifikasi bahwa tekanan sosial pada individu-individu untuk bahagia, dapat mempengaruhi kesejahteraan individu-individu tersebut.
"Kami menemukan bahwa hubungan itu memang berubah, dan lebih kuat di negara-negara yang berperingkat lebih tinggi dalam Indeks Kebahagiaan Dunia. Artinya, di negara-negara seperti Denmark, tekanan sosial yang dirasakan sebagian orang untuk bahagia terutama memprediksi kesehatan mental yang buruk."
"Itu tidak berarti rata-rata orang tidak lebih bahagia di negara-negara itu – tampaknya memang demikian – tetapi bagi mereka yang sudah merasakan banyak tekanan untuk tetap tegar, tinggal di negara-negara yang lebih bahagia dapat menyebabkan kesejahteraan yang lebih buruk," simpul Bastian.
Source | : | The Conversation,Scientific Reports |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR