Pelsaert awalnya dikirim untuk menyelamatkan para penyintas lain dan menyelamatkan harta-benda yang masih tersimpan di bangkai kapal Batavia. Namun setibanya di Kepulauan Wallabi dekat terumbu karang Morning Reef tempat kapal Batavia karam, ia mendapati bahwa telah terjadi peristiwa dahagi berdarah di antara para penyintas. Saat itulah Pelsaert dan pasukannya segera mengejar dan menumpas Cornelisz dan para pemberontak lainnya.
Harta karun dari kapal Batavia belum sepenuhnya bisa ditemukan hingga sekarang. Salah satu bagian yang telah ditemukan adalah batu gerbang untuk Kastel batavia.
Pertanyaannya, kenapa para pelaut VOC rela jauh-jauh membawa gerbang kastel dari Belanda untuk ditempatkan di Batavia? Apakah tidak lebih baik membuat gerbang di Batavia langsung saja?
Baca Juga: Jelang 400 Tahun Kastel Batavia, Arkeolog Menyingkap Satu Bastionnya
Baca Juga: Kisah Paket yang Tak Sampai: Tenggelamnya Gerbang Kota Batavia
Ady menjelaskan bahwa VOC berusaha membuat Kastel Batavia ini semirip mungkin dengan bangunan yang ada di Belanda agar orang-orang Belanda kerasan berada di sana. "Tapi yang terpenting adalah, gerbang kastel ini dibawa dari Belanda karena berfungsi sebagai ballast atau pemberat kapal," papar Ady.
"Jadi kapal itu butuh pemberat. Jadi ketika ke sini, mereka bawa batu-batu itu sebagai pemberat kapal. Ketika sampai di Nusantara, batu-batu dikeluarkan semua dan dipakai untuk membangun benteng dan permukiman. Ketika balik ke Belanda, mereka menjejalkan sebanyak mungkin rempah-rempah ke kapal yang kosong itu sebagai pemberat kapal juga."
Menurut catatan sejarah, masih banyak harta karun yang belum ditemukan dari lokasi karamnya kapal Batavia. Apakah kelak para arkeolog bawah air atau para pencari harta karun bisa menemukan dan mengangkutnya untuk mengungkap lebih banyak sejarah atas tragedi kapal ini?
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR