"Ini adalah, sebagian besar, hubungan pendidikan yang normal, erastes (laki-laki dewasa) akan membimbing eromenos (laki-laki muda) mereka dan mengajarinya bagaimana untuk berhasil di dunia," imbuhnya.
Baca Juga: Catatan Sejarawan Kuno yang Ungkap Penghinaan Persia Pada Romawi
Baca Juga: Mengapa Masyarakat Romawi Kuno Menggemari Olahraga Berdarah?
Baca Juga: Romanisasi: Asimilasi Budaya Faktor Langgengnya Peradaban Romawi
Tentu saja, ada satu keterampilan di mana setiap pria membutuhkan pendidikan: seni menyenangkan pasangan! Tidak ada pria Athena yang berpendidikan baik yang bisa jatuh ke ranjang pernikahannya tanpa pengalaman sebelumnya.
Di antara budaya Athena pada setiap penyelenggaraan simposium, terdapat juga seorang pornoi (pelacur laki-laki) dan budaya homo seksual.
Tentu saja, simposium kuno akan berbicara tentang laki-laki yang memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi seksualitas mereka tanpa menjadi tabu, memberi kebebasan dalam budaya seksual Yunani Kuno.
Kebanyakan budaya-budaya orang-orang Athena, digambarkan dalam vas yang pada akhirnya dijumpai sebagai temuan-temuan arkeologis kontemporer.
Sisanya, dunia pendidikan modern akan mengambil sisi-sisi positifnya dalam simposium, sebagai sarana pendidikan untuk menyampaikan berbagai argumentasi berteori untuk merumuskan kearifan dan pengetahuan.
Source | : | OUP,The Oxford Students |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR