"Ritual ini menjadi efek plasebo dalam meningkatkan kepercaya dirian anggota kelompok dalam memburu hewan buruannya," jelas Violatti.
Baca Juga: Lukisan Cadas 45.500 Tahun Asal Sulawesi Jadi Temuan Tertua di Dunia
Baca Juga: Menyingkap dan Memetakan Keunikan Gambar Cadas di Perairan Papua
Baca Juga: Kisar, Pulau Terdepan di Indonesia yang Memiliki Kekayaan Gambar Cadas
Data etnografis yang menunjukkan bahwa sihir berperan penting dalam kehidupan suku tidak hanya berasal dari kelompok Aborigin Australia. Contoh lain ditemukan di antara penduduk asli Kiriwina yang tinggal di Papua Nugini.
"Penduduk asli Kiriwina percaya bahwa dengan ritual (melukis gambar cadas) akan membuat kano yang digunakan untuk berburu akan tetap terjaga selama memburu ikan," terusnya.
Selain sebagai ritus sihir, gambar cadas juga menggambarkan tentang budaya perdukunan yang berkembang di antara manusia prasejarah.
Lewis-Williams berpendapat kepada World History, bahwa beberapa simbol abstrak dalam gambar cadas di Afrika Selatan sebenarnya adalah penggambaran halusinasi dan mimpi.
Dukun di masa prasejarah telah berhasil menghubungkan kehidupan manusia dengan alam ruh lewat gambar dan seni lukisan dalam gua.
Biasanya, para San atau dukun Afrika Selatan di era prasejarah, menggunakan induksi obat untuk menyampaikan ajaran kepercayaannya.
"Ketika mengalami halusinasi, pandangan visual para penganutnya akan melihat garis terang menjadi sebuah garis merah atau 'benang cahaya', tempat masuk dan keluarnya manusia ke alam roh," jelasnya.
Maka dari itu, kebanyakan lukisan cadas memiliki unsur garis-garis berwarna merah terang sebagai perwujudan halusinasi visual para pengikut San.
Source | : | World History |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR