Para peneliti memodelkan helium selama dua tahap kunci sejarah Bumi: pembentukan awal, ketika planet ini mengumpulkan helium, dan mengikuti pembentukan Bulan, setelah itu helium hilang. Bukti menunjukkan sebuah objek sepertiga ukuran Bumi menabrak planet ini di awal sejarahnya, sekitar 4 miliar tahun yang lalu dan dampak itu akan melelehkan kembali kerak bumi, memungkinkan sebagian besar helium untuk melarikan diri. Dan ternyata, gas masih terus keluar sampai hari ini.
Model pertukaran gas mereka adalah "pertukaran selama pembentukan dan evolusi Bumi melibatkan inti logam sebagai reservoir bocor yang memasok helium-3 ke seluruh Bumi," tulis para peneliti dalam penelitian tersebut.
Menggunakan tingkat kebocoran helium-3 modern bersama dengan model perilaku isotop helium, para peneliti memperkirakan ada antara 10 teragram (1013 gram) hingga satu petagram (1015 gram) helium-3 di inti. Ini merupakan jumlah yang sangat besar yang dikatakan Olson menunjuk ke pembentukan Bumi di dalam nebula surya, di mana konsentrasi gas yang tinggi memungkinkannya menumpuk jauh di dalam planet.
Namun, pekerjaan di masa depan mencari gas lain yang diciptakan nebula, seperti hidrogen, bocor di tingkat dan lokasi yang sama seperti helium-3 bisa menjadi “senjata asap" untuk inti sebagai sumbernya, kata Olson. "Ada lebih banyak misteri daripada kepastian." ujarnya.
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR