Nationalgeographic.co.id—Tidak seperti banyak lebah lainnya, spesies lebah madu tidak berhibernasi di musim dingin. Sebaliknya, mereka tetap aktif di sarang mereka.
Selama bulan-bulan terdingin, para lebah madu berkumpul bersama untuk tetap hangat dan bertahan hidup dengan zat manis yang telah mereka simpan selama berminggu-minggu sebelumnya. Zat itu adalah madu.
Semua lebah dalam sarang mendapat manfaat dari pengangkutan madu, tetapi pekerjaan produksi madu terletak pada lebah pekerja betina, menurut para ahli biologi di Arizona State University. Para lebah pengumpul ini mengisi perut mereka dengan nektar dari bunga-bunga sebelum kembali ke sarang untuk mengubahnya menjadi madu. Para lebah madu jantan, yang membentuk sekitar sepuluh persen dari populasi sarang, menghabiskan hidup mereka dengan memakan madu ini, sebelum meninggalkan sarang untuk kawin.
Ada banyak faktor yang menentukan berapa banyak madu yang dibutuhkan satu koloni lebah untuk diproduksi selama periode musim dingin. Menurut makalah dalam Italian Journal of Animal Science, itu tergantung pada iklim tempat lebah tinggal, seberapa banyak ventilasi yang dimiliki sarang, jumlah dan jenis lebah di dalam sarang. Lebah madu akan terus membuat madu sampai setiap sel di sarangnya penuh.
Saat diproduksi, madu sangat tahan lama. Lebah madu mengurangi kadar air dalam madu dan menambahkan gula, yang sangat membatasi kemampuan bakteri dan mikroorganisme lain untuk tumbuh di dalamnya dan merusaknya, menurut Saudi Journal of Biological Sciences. Sebelum nektar menjadi madu, ia masuk ke perut lebah. Enzim dalam perut lebah, yang disebut oksidase glukosa, memecah nektar dan membantu menghasilkan madu.
Anatomi lebah madu tercipta untuk mengumpulkan dan mentransfer madu. Seekor lebah mungkin perlu mengunjungi lebih dari 1.000 bunga sebelum perut madunya benar-benar penuh, menurut Montana Public Radio (MTPR). Ketika ini tercapai, lebah akan kembali ke sarang untuk memulai proses pembuatan madu.
Lebah kemudian memuntahkan nektar dari perut madu itu, dan diteruskan dari mulut ke mulut di antara lebah-lebah sarang untuk mengurangi kadar airnya. Setiap lebah mengunyah nektar selama sekitar setengah jam, menurut RSPB seperti dilansir Live Science.
Baca Juga: Lebah Madu Timur Beri Tanda Khusus Ketika Diserang Lebah Raksasa
Baca Juga: Lebah Juga Lakukan 'Social Distancing' untuk Melindungi dari Parasit
Kadang-kadang, nektar dapat ditempatkan ke dalam sebuah sel atau ruang kosong dalam sarang, sebelum diteruskan ke lebah lain. Sarang lebah bisa bersuhu lebih dari 91 derajat Fahrenheit (33 derajat Celsius), menurut Journal of Comparative Physiology. Kondisi yang cukup hangat ini membantu sebagian uap air menguap dari nektar saat disimpan.
Ketika kadar air nektar berkurang dari 70 persen menjadi sekitar 20 persen, nektar tersebut kemudian menjadi madu, menurut Journal of Global Biosciences. Madu tersebut disimpan dalam sel-sel di dalam sarang sampai dibutuhkan.
Saat larva-larva lebah baru tumbuh dalam sel-sel pengeraman yang terpisah, sel-sel madu diisi dengan madu sebagai persiapan untuk kedatangan lebah-lebah baru. Ketika larva-larva lebah telah tumbuh dan menetas dari sel mereka, lebah-lebah madu memberi mereka makan dengan madu kaya energi yang telah mereka kumpulkan. Madu dicampur dengan serbuk sari untuk membentuk "roti lebah" untuk nutrisi tambahan (protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan antioksidan).
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR