Baca Juga: Rancang Mikrofon 'Bio-inspired', Ilmuwan Pelajari Jaring Laba-Laba
Baca Juga: Spesies Laba-Laba Berjaring Raksasa Bekerja Sama Menyergap Mangsa
Baca Juga: Mengenal Laba-laba 'Halloween' yang Tubuhnya Mirip dengan Labu
Baca Juga: Rancang Mikrofon 'Bio-inspired', Ilmuwan Pelajari Jaring Laba-Laba
Laba-laba jantan itu jadi cacat dan tidak bisa melompat tepat waktu. Ketika kawin, mereka menjadi makan malam laba-laba betina. Peristiwa itu juga direkam dalam kamera berkecepatan tinggi dengan frame per frame.
Zhang dan tim mendapati, kunci lontaran itu ada pada sendi tibia metatarsus di kaki depan laba-laba. Selama kawin, kaki-kaki ini dilipat ke arah betina. Setelah selesai, pejantan mengapit otot di cephalothorax (bagian depan tubuh) mereka, yang mendorong hemolimfa atau darah ke kaki depannya. Lalu, mereka membuat dorongan untuk menjauh dari betina.
Para pejantan juga membuat garis tarik yang menghasilkan jaring yang cukup jauh dair betina. Untaian ini seperti jangkar, dan muncul sebagai tindakan pengamanan "jika betina agresif dan tiba-tiba datang untuk membunuh mereka," kata Zhang.
Dalam percobaan lain, para peneliti juga memotong untaian itu. Hal itu membuat pejantan melontar ke tanah, bukan ke jaring. Setelah itu mereka akan mendekati betina, tetapi tidak untuk mencoba kawin. Zhang berpendapat, tanpa untaian tali seperti sepotong sutra itu, laba-laba jantan mengetahui bahwa dirinya tidak akan bisa kabur setelah kawin.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR