Siffre memberikan testimoni tentang apa yang terjadi di dalam gua. Dia benar-benar tidak bisa menebak waktu. Bahkan, setelah satu atau dua hari, ia kehilangan ingatan jangka pendek seperti apa yang telah dilakukan satu atau dua hari sebelumnya.
"Saya memiliki peralatan yang buruk, dan hanya sebuah kamp kecil dengan banyak barang yang semit di dalamnya. Kaki saya selalu basah, dan suhu tubuh saya mencapai 34 derajat Celsius," ujarnya. Dia menghabiskan waktu dengan melakukan penelitian yang menjadi fokusnya, kemudian menghibur diri dengan membaca, menulis, berkhayal tentang masa depan.
Siffre juga melakukan tes setiap menelepon ke teman-temannya di permukaan. Tes yang dilakukannya adalah dengan menghitung denyut nadi, dan psikotes. Yang menarik baginya adalah ia harus menghitung satu hingga 120—angka yang setara dua menit—dengan kecepatan satu digit per detik. Ternyata, ia membutuhkan lima menit untuk menghitung 120, atau dengan kata lain ia mengalami lima menit padahal secara psikologis adalah dua menit.
Pada 14 September 1962, kawan-kawannya menelepon Siffre untuk keluar karena sudah genap dua bulan ia tinggal di dalamnya. Dia mengira teman-temannya bercanda, sebab dalam perhitungannya tanggal itu seharusnya 20 Agustus 1962.
"Ini segera membuatnya tidak sinkron dengan hari permukaan, dan pengalaman—tentang seekor hewan yang terjebak sendirian dengan gagasan hidupnya—membuatnya gelisah," kata Alan Burdick, penulis Why Time Flies: A Mostly Scientific Investigation di New York Post.
"Dia keluar dengan tujuan mempelajari efek isolasi ekstrem pada jiwa manusia; dia muncul sebagai pelopor kronobiologi manusia tanpa disadari dan, dia kemudian mengingatnya, sebagai 'boneka yang setengah gila dan terputus-putus'."
1972, Siffre mengisolasi dirinya untuk mengulang eksperimen di sebuah gua di Texas. Dia berencana untuk tinggal enam bulan bersama persediaannya, termasuk kendi berisi hampir tiga ribu liter air.
Lima minggu pertama, dia hidup dalam ritme sirkadian 26 jam. Hari ke-37, dia anggap sebagai hari ke-30. Dia mengalami jeda aneh dari rutinitas dan perubahan pola, menjalani hari yang terlalu panjang, lalu tidur selama 15 jam. Setelah itu harinya tidka pasti dengan liar, dari 26 jam berubah terkadang 40 atau 50 jam.
Baca Juga: Ilmuwan Memulihkan Gas dari Kapsul Waktu Batuan Bulan Misi Apollo 17
Source | : | Vox,New York Post,ResearchGate,National Geographic |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR