Nationalgeographic.co.id - Ketika Giovanni Battista Belzoni menemukan makam Firaun Seti I, ia menuturkan:
"Makam itu utuh, tidak tersentuh selama lebih dari tiga ribu tahun. Warnanya jernih dan cerah seperti baru diselesaikan kemarin. Kuas seniman kuno masih tergeletak di lantai. Makam kerajaan dengan proporsi kolosal dan ukiran indah, memberikan ketenaran dan kekayaan instan bagi penemunya."
Belzoni tentu menginginkan ketenaran dan uang, tetapi tidak semuanya berjalan sesuai rencananya.
Giovanni Battista Belzoni (1778 -1823) bukanlah seorang ahli Mesir Kuno atau pun seorang arkeolog. Namun ia terkenal berkat banyak penemuan arkeologi yang signifikan di tanah Firaun. Tentu saja, menurut standar modern, kebanyakan orang akan mengatakan bahwa aktivitas Belzoni di Mesir lebih seperti penjarahan daripada penggalian arkeologis. Meski begitu, ia dikaitkan dengan penemuan makam Firaun Seti I.
Siapa itu Belzoni?
Lahir di Padua, Belzoni pergi ke Roma pada usia 16 tahun untuk belajar hidrolika. Saat pasukan Prancis Napoleon menyerang Roma pada tahun 1798, Belzoni melarikan diri ke Amsterdam. “Untuk sementara, ia mencari nafkah dengan menjual relik palsu,” ungkap Ellen Lloyd dilansir dari Ancient Pages.
Pada tahun 1803, ia menyadari bahwa mungkin merupakan ide yang baik untuk memanfaatkan fisiknya yang setinggi 2 meter. Belzoni melakukan perjalanan ke London dan memulai karirnya sebagai pemain sirkus.
Kehidupannya berubah drastis ketika ia pergi ke Malta pada tahun 1815. Di sana, ia menerima undangan dari Muhammad Ali Pasha dari Mesir ini tertarik untuk melihat model mesin hidroliknya.
Undangan ini menjadi awal dari petualangan Mesir Belzoni yang menghasilkan banyak penemuan harta karun arkeologi. Saat berada di Mesir, seperti yang lainnya, ia terpesona dengan sejarah kuno negara itu.
“Tidak memiliki pengalaman, ia segera memutuskan untuk menjadi seorang arkeolog dan pemburu harta karun,” tambah Lloyd.
Konsul Inggris, Henry Salt, mempekerjakan Belzoni untuk bekerja di Mesir. Salt adalah kolektor barang antik, diplomat, dan ahli Mesir Kuno. Orang Italia itu kemudian diperintah untuk mencari makam dan artefak Mesir kuno.
Belzoni berpartisipasi dalam beberapa misi arkeologi, dan pada tahun 1815 ia menemukan patung kolosal kepala firaun Ramses II ‘Memnon Muda’. Patung ini kemudian diangkut ke British Museum.
Arkeolog amatir Italia juga dipuji karena membersihkan pintu masuk ke kuil besar Ramses II di Abu Simbel. Selain itu, dia juga orang pertama yang memasuki piramida Khafre di Giza.
Sarkofagus dan beberapa artefak lain dari makam Seti I diangkut ke London pada tahun 1821. Saat itu British Museum hanya mau menerima peti mati Firaun Seti I saja. Baru pada tahun 1824 Sir John Soane membeli sarkofagus yang saat ini dipajang di bagian ruang bawah tanah. Ruangan itu disebut Kamar Makam, salah satu bagian dari Museum Sir John Soane di London. Sayangnya, saat sarkofagus itu dipertunjukkan bagi banyak orang, Belzoni tidak dapat menikmatinya. Ia meninggal pada tahun 1823 ketika memulai perjalanan ke Timbuktu.
Firaun Seti I
Ia adalah putra Ramses I dan ayah dari Ramses II. Meski belum jelas, sejarawan berpendapat bahwa Seti I berkuasa sejak 1294 hingga 1279 sebelum masehi.
Nama 'Seti' berarti Set, ini menunjukkan bahwa ia ditahbiskan kepada dewa Set.
Tujuan utama pemerintahan Seti I adalah membangun ketertiban di kerajaan juga menegaskan kembali kedaulatan Mesir atas Kanaan dan Suriah.
Baca Juga: Mengapa Para Firaun Mesir Kuno Berhenti Mendirikan Piramida?
Baca Juga: Terpecahkan, Misteri Mumi Menjerit dari Mesir Kuno Ini Bikin Merinding
Baca Juga: CT Scan Ungkap Eksekusi Seremonial Firaun Seqenenre sang Pemberani
Mengapa makam Firaun Seti I sangat besar dan mewah?
Setiap Firaun menginginkan ruang pemakaman yang menakjubkan. Akan tetapi makam Seti I merupakan makam paling luar biasa yang ditemukan di Mesir. Ini membuat orang bertanya-tanya mengapa dia pantas mendapatkan makam yang paling indah yang pernah dibangun.
Apakah ia seorang firaun yang sangat penting dan berjasa? Dilihat dari sudut pandang orang Mesir kuno, Firaun Seti I unik dan berbuat lebih banyak untuk Kerajaan Mesir daripada kebanyakan firaun lainnya.
Ketika seorang firaun meninggal, itu jadi perjalanan menjadi penting bagi seluruh bangsa. Firaun adalah inkarnasi duniawi dari Horus, putra Osiris.
“Kematian Seti I menjadi salah satu periode paling sulit dalam kehidupan keagamaan Mesir,” Lloyd menambahkan.
Negara baru saja mengalami ‘klenik’ monoteistik raja Akhenaten dari keluarga penguasa sebelumnya. Para dewa telah meninggalkan Mesir dan perjuangan dinasti diikuti oleh hilangnya wilayah dan prestise. Seluruh keseimbangan Mesir terganggu dan dunia Mesir tidak dapat bertahan tanpa keseimbangan, Seti. Padahal ayah dari Ramses Agung itu baru saja merebut kembali wilayah yang hilang dan memulihkan ordo keagamaan kuno.
Itu membuat orang Mesir bertekad untuk membawanya ke sisi lain, ke kehidupan abadi. Lloyd menuturkan, “Bagi orang Mesir, makam Seti I harus menjadi yang paling megah yang pernah dibangun.”
Jauh di dalam bebatuan pegunungan barat, para arsitek membuat jaringan koridor dan ruang yang luas. Para seniman mengukir relief halus di setiap inci ruang.
Mumi Firaun Seti I terawetkan dengan sangat baik. Dari hasil penelitian, terungkap bahwa firaun itu meninggal secara tak terduga pada usia 40 tahun. Penyebab Seti I meninggal tidak diketahui, tetapi tidak ditemukan bukti kekerasan pada muminya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR