Gejala pertama adalah demam, diikuti oleh lemah, tenggorokan sakit dan bengkak, gangguan pendengaran, diare, muntah, dan mungkin kebutaan. Seperti Wabah Antoninus, salah satu pandemi terburuk di Romawi datang dari Timur. Diyakini bahwa penyakit itu berasal dari Tiongkok, melewati sepanjang Jalur Sutra ke Alexandria. Begitu mencapai kota metropolis Mesir, kapal gandum membawanya ke seluruh Kekaisaran Romawi.
Ketika Wabah Siprianus menyerang, orang yang kebal dengan Wabah Antoninus sudah meninggal karena usia. Dengan demikian, gelombang baru itu sangat mematikan. Pada puncak pandemi, dari 250 menjadi 262, hingga 5.000 orang meninggal setiap hari di Roma.
Kali ini orang-orang Kristen memainkan peran penting, merawat yang terinfeksi. Jika Wabah Antoninus melemahkan Kekaisaran Romawi, maka Wabah Siprianus membuat Kekaisaran bertekuk lutut.
Lebih buruk lagi, pandemi melanda Romawi di saat-saat tergelapnya, selama apa yang disebut krisis abad ketiga. Selama periode yang penuh gejolak ini, kaisar mencoba menyatukan negara yang terpecah-pecah, melawan musuh eksternal dan internal. Penyakit mematikan menambah berat masalah yang sudah ada. Kekaisaran Romawi selamat, meskipun kematian dan teror dalam skala yang belum pernah dilihat siapa pun.
Pandemi terburuk di dunia kuno: Wabah Yustianus (541-549 M)
Salah satu pandemi terburuk dalam sejarah manusia melanda Kekaisaran Romawi Timur pada pertengahan abad ke-6 M. Gelombang pertama pandemi menyapu Mediterania, membunuh hingga seperempat dari populasi Kekaisaran. “Dan mungkin sebanyak 10 persen dari populasi dunia,” imbuh Bileta.
Wabah Yustianus adalah kasus pes bubo pertama yang didokumentasikan, penyakit yang kemudian memengaruhi Eropa di abad-abad mendatang. Penyebabnya adalah bakteri Yersinia pestis yang ditularkan oleh kutu yang dibawa oleh hewan pengerat, terutama tikus.
Wabah Yustianus berasal dari Mesir pada tahun 541. Dari sana, wabah itu menyebar dengan kapal gandum ke ibu kota kekaisaran, Konstantinopel. Pada saat itu, Konstantinopel adalah kota terbesar di dunia. Kota ini jadi panggung yang ideal untuk salah satu episode paling menghebohkan dalam sejarah manusia.
Perjalanan pandemi ini dicatat oleh sejarawan Procopius dengan detail yang mengerikan. Awalnya pasien mengalami demam tinggi dan kelelahan sebelum bubo bengkak pecah di sekitar telinga, ketiak dan selangkangan. Bubo adalah pembesaran pada pangkal paha atau ketiak karena radang.
Baca Juga: Histori Mudik yang Memperparah Pagebluk di Zaman Hindia-Belanda
Baca Juga: Pagebluk Pes Mematikan Menginfeksi Jalur Sutra Antara 1346-1352
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR