Nationalgeographic.co.id—B20 Sustainability 4.0 Awards digelar pada Selasa 17 Mei 2022 di Jakarta. Penghargaan itu digelar untuk meningkatkan praktik wirausaha keberlanjutan di Indonesia.
Penghargaan ini bisa diikut oleh para pengusaha, baik UMKM maupun individu, yang menjadikan keberlanjutan sebagai strategi bisnisnya. Pemilihan pemenangnya akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2022.
Penghargaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelestarian lingkungan lewat berbagai proyek keberlanjutan berdampak tinggi untuk bisnis. Penghargaan ini berfokus pada air bersih, pengurangan plastik dan daur ulang, serta peran perempuan dalam lingkungan.
"Diperlukan aksi nyata, baik dari sektor publik maupun swasta untuk mencapai target Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dan dekarbonisasi," kata Arsjad Rasjid, ketua umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, dalam rilis.
"Kadin menginisiasi terbentuknya KADIN Net Zero Hub yang diharapkan dapat menjadi tempat bersama berbagi wawasan, berbagi infromasi, berbagi pengetahuan, berbagi sumber daya, berbagi alat untuk perusahaan-perusahaan, bahkan UMKM yang ingin terlibat dalam upaya net zero," tambahnya.
Forum penghargaan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara Eropa dan Indonesia. Penyelenggaraannya diprakarsai SwissCham bersama Kadin Indonesia, Eurocham, Britcham, Ekonid, IBAI, IFCCI, dan Universitas Trisakti.
Arsjad melanjutkan, menghimpun keikutsertaan seluruh sektor swasta untuk menjadi bagian munculnya kebijakan jaringan emisi nol. Kemudian, himpunan ini akan kelak akan terintegrasi ke dalam siklus ekonomi supaya mewujudkan upaya dekarbonisasi.
Selain itu, KADIN juga mengajak semua pihak untuk turut andil dalam percepatan peralihan energi ke penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Mereka menilai, cara ini sejalan dengan visi Pemerintah Indonesia untuk memenuhi target penggunaan EBT sebesar 23 persen di tahun 2025.
"KADIN Indonesia sangat mendorong dunia usaha untuk memanfaatkan forum B20 untuk mengembangkan solusi yang produktif dan inovatif, serta meningkatkan kerjasama baik di tingkat sektoral maupun lintas sektoral, nasional, dan internasional, sebagai kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan," kata Shinta Widjaja Kamdani, ketua penyelenggara B20.
Jika Sustainability Awards ini berhasil mengapresiasi pengusaha yang mengadopsi lingkungan berkelanjutan, Shinta berpendapat, dampaknya bisa menginspirasi banyak pihak.
Sampai saat ini, mulai banyak UMKM yang menjangkau isu-isu lingkungan dan sosial sebagai fokus pada posisi dan strategi perusahaannya, terang Shinta. Cara ini punya manfaat untuk meningkatkan masa depan Bumi yang sehat dan kesejahteraan masyarakat.
"Dunia usaha memiliki posisi yang baik untuk menangkap dan menciptakan peluang untuk memberikan kontribusi positif di mana pun bisnis beroperasi," ujarnya. "Ini adalah transformasi yang membutuhkan kerja sama, akselarasi, dan keterlibatan seluruh rantai nilai bisnis."
Baca Juga: Upaya Memuliakan dan Melestarikan Air Untuk Kehidupan Lebih Baik
Baca Juga: Kolaborasi Multi Pihak Demi Keberlanjutan Lingkungan. Semuanya Dimulai dari Diri Sendiri!
Baca Juga: Demi Keberlanjutan Nglanggeran, Pemuda Karang Taruna Inisiatif Kembangkan Eco Tourism
Dalam pembukaan itu, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, mengapresiasi pengadaan penghargaan ini. Menurutnya, B20 Sustainability 4.0 Awads adalah upaya pemerintah dan korporasi di Indoesia untuk mengembangkan praktik keberlanjutan dalam aspek binsis, sehingga perlu dukungan dari banyak pihak.
"Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dalam upaya kolektif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, lingkungan dan ekonomi," ujar Piket.
Apresiasi juga muncul dari Duta Besar Swiss untuk Indonesia dan Timur Leste, H.E Kurt Kuntz. "Saya mengajak serta semua perusahaan Swiss di Indonesia untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dengan rekan-rekan mereka di Indonesia untuk mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," tuturnya.
"Swiss akan terus bermitra dan mendukung upaya Indonesia dalam mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan yang didukung oleh tenaga kerja teramil Indonesia," Kuntz menambahkan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR