Nationalgeographic.co.id—Mungkin tidak mengherankan, wanita memiliki sedikit hak dibandingkan dengan pria di Yunani Kuno. Mereka tidak dapat memilih, juga tidak dapat memiliki atau mewarisi tanah.
"Perempuan sebagian besar diturunkan ke rumah, mengurus memasak dan membersihkan, menjalankan rumah, dan membesarkan anak-anak," tulis Angela J. Bryant.
Ia menulis dalam sebuah artikel berjudul "Women’s Rights in Ancient Greece" yang diterbitkan Classical Wisdom pada 25 Mei 2021.
Namun, pernyataan tersebut mungkin tidak sepenuhnya benar karena didasarkan pada bukti kehidupan di ibu kota Athena. Pernyataan itu mungkin tidak berlaku untuk semua wilayah di kekaisaran Yunani.
Di Sparta, misalnya, wanita akan menjalani pelatihan fisik, sama halnya seperti pria. Mereka mampu memiliki tanah dan menikmati kemewahan meminum anggur.
Pada satu titik, bahkan didokumentasikan bahwa sekitar 40% dari semua properti dimiliki oleh wanita Spartan. Wanita Spartan juga dididik dan diberi kebebasan bergerak.
Bagi orang Yunani Kuno, wanita juga terdapat dalam mitologi mereka. Tidak dapat disangkal bahwa mitologi Yunani adalah salah satu yang terkaya yang turun kepada kita selama berabad-abad.
Banyak dari wanita akan tumbuh dengan mendengar tentang pertempuran, perjuangan, dan kekacauan para dewa—dan dewi Yunani! Memang, banyak dari mitos ini kaya akan peran utama wanita.
"Di antara peran wanita dalam mitologi yang paling menonjol adalah dewi Athena, yang kini menginspirasi penamaan ibu kota Yunani, Athena," lanjut Angela J. Bryant.
Baca Juga: Momus, Dewa Ironi dan Sarkasme yang Diusir dari Olimpus oleh Zeus
Baca Juga: Penemuan Patung Hygieia, Dewi Kesehatan Dalam Mitologi Yunani di Turki
Baca Juga: Hermes, Dewa Pengantar Pesan dan 'Pencuri' dari Mitologi Yunani
Source | : | Classical Wisdom |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR