Baca Juga: Astronom Ukraina Menemukan 5 Eksokomet Baru di Sekitar Beta Pictoris
Baca Juga: Tiongkok Mengklaim Sky Eye Mungkin Telah Menerima Sinyal dari Alien
Untuk mengonfirmasi bahwa sinyal dari Tess memang dari dua planet yang mengorbit, para peneliti melihat melalui data perekrutan dan Carmenes dari bintang tersebut. Kedua survei mengukur goyangan gravitasi bintang, yang juga dikenal sebagai kecepatan radialnya.
"Setiap planet yang mengorbit bintang akan memiliki sedikit tarikan gravitasi pada bintangnya," Kunimoto menjelaskan, seperti yang dilaporkan Tech Explorist. "Yang kami cari adalah sedikit gerakan bintang yang bisa menunjukkan objek massa planet menariknya."
Tim kemudian melihat lebih dekat pada data Tess untuk menentukan sifat-sifat kedua planet, termasuk periode dan ukuran orbital mereka. Mereka menemukan bahwa planet bagian dalam, dijuluki HD 260655b, mengorbit bintang setiap 2,8 hari dan sekitar 1,2 kali lebih besar dari bumi. Planet Luar Kedua, HD 260655c, mengorbit setiap 5,7 hari dan 1,5 kali lebih besar dari Bumi.
Para peneliti juga memperkirakan, berdasarkan orbit pendeknya, bahwa suhu permukaan planet bagian dalam adalah 436,6 derajat Celcius, sedangkan planet luar sekitar 286,6 Celcius.
"Kami menganggap rentang itu di luar zona layak huni, terlalu panas agar air cair ada di permukaannya," ujar Kunimoto.
"Tapi mungkin ada lebih banyak planet dalam sistem," tambah Shporer. "Ada banyak sistem multiplanet yang menampung lima atau enam planet, terutama di sekitar bintang-bintang kecil seperti ini. Semoga kita akan menemukan lebih banyak, dan mungkin saja berada di zona layak huni. Pemikiran yang optimis," pungkasnya.
Bagaimana Gagasan Setahun Terdiri atas 365 atau 336 Hari Muncul di Era Romawi Kuno?
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR