Beberapa peneliti lama mencoba mencari tahu apakah mayat membusuk di kuburan karena batu yang digunakan. “Sebagian peneliti mengeklaim bahwa makam tersebut mengandung banyak bahan aluminium. Bahan itu menyebabkan pembusukan,” kata Profesor Nurettin Aslan, kepala penggalian di kota kuno tersebut.
“Mungkin penduduk Assos menemukan bahwa aluminium membakar kulit. Sehingga mereka memasukkan bahan ini ke dalam kuburan agar tubuh membusuk dalam waktu singkat. Dengan cara ini, makam Assos menjadi terkenal di seluruh dunia,” ungkap Aslan.
Para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami sifat batu apa yang menyebabkan tubuh di dalamnya cepat membusuk, tetapi penelitian sedang berlangsung untuk mengungkap misteri sarkofagus pemakan daging Assos.
Penulis Romawi Plinius, dalam “History of Nature,” menuliskan tentang jenis batu yang digunakan di makam Assos.
Aslan juga mengatakan makam kosong itu dikirim ke negara lain. Kita dapat menyimpulkan bahwa makam Assos sangat disukai oleh orang-orang yang membaca Plinius, tambah Aslan.
Sarkofagus umumnya memiliki panjang dua meter dan lebar 80 hingga 90 sentimeter. Beratnya sekitar tiga ton, keistimewaan penting lainnya adalah bahan dari batu andesit dan dihias.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR