Nationalgeographic.co.id—Olahraga secara teratur telah terbukti bermanfaat bagi tubuh kita. Paling tidak dalam melindungi kita dari obesitas.
Namun, para ilmuwan tetap penasaran dan terus meneliti secara lebih dekat mengapa olahraga teratur bisa mencegah obesitas pada tingkat molekuler. Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan menempatkan tikus-tikus pada latihan treadmill yang intens dan menganalisis bagaimana bahan kimia dalam sel-sel hewan-hewan itu kemudian mulai berubah dari waktu ke waktu.
Mereka menemukan penampakan metabolit yang disebut Lac-Phe (N-lactoyl-phenylalanine). Metabolit ini disintesis dari laktat dan fenilalanin.
Fenilalanin adalah asam amino yang bergabung untuk membuat protein. Adapun laktat adalah asam yang diproduksi oleh tubuh setelah olahraga berat.
Para peneliti dalam studi baru ini berpikir mereka telah menemukan jalur biologis penting yang dibuka oleh olahraga. Jalur yang terbuka ini kemudian berdampak pada bagian tubuh lainnya, khususnya dalam tingkat nafsu makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Tes lebih lanjut mengkonfirmasi hasil ini. Para peneliti memberikan Lac-Phe dosis tinggi kepada tikus-tikus yang menjalani diet tinggi lemak, sehingga tikus-tikus tersebut makan sekitar setengahnya selama 12 jam berikutnya dibandingkan dengan sekelompok tikus kontrol. Sementara itu, pergerakan dan pengeluaran energi hewan-hewan pengerat itu tetap tidak berubah.
Selama periode 10 hari, dosis Lac-Phe menyebabkan penurunan asupan makanan, penurunan berat badan, dan peningkatan toleransi glukosa pada tikus-tikus itu. Itu adalah hasil positif karena saat ini banyak orang sedang memikirkan cara untuk memerangi obesitas dan penyakit terkait obesitas.
Meski demikian, tetap ada beberapa peringatan yang mesti kita perhatikan mengenai penggunaan dosis Lac-Phe ini. Perbedaan penekanan nafsu makan yang disebabkan oleh Lac-Phe hanya terlihat setelah berolahraga dan pada tikus-tikus yang diet tinggi lemak. Efek yang sama tidak terlihat pada tikus-tikus yang lebih banyak duduk.
Baca Juga: Mengapa Kita Merasa Pusing Saat Sedang Lapar? Ini Penjelasannya
Baca Juga: Mengapa Stres Bisa Memengaruhi Nafsu Makan Kita?
Baca Juga: Apakah Anda Sering Merasa Lapar? Berikut Faktor-Faktor Pemicunya
Source | : | Nature,Science Alert |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR