Baca Juga: Mengungkap Misteri Genom Beruang Kutub Berusia 100.000 Tahun
Baca Juga: Evolusi Beruang Kutub Membantu Melacak Perubahan Iklim Masa Lalu
Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim, Beruang Kutub Diprediksi Punah Akhir Abad Ini
Baca Juga: Beruang Kutub Diketahui Gemar Menyimpan Hasil Buruannya di Dalam Salju
Para peneliti mengetahui tentang beruang Greenland tenggara lewat pengetahuan adat dan catatan sejarah. Namun hingga kini, genetika dan perilaku beruang ini belum pernah dipelajari. Ilmuwan kemudian mempelajari 36 tahun data pelacakan kerah GPS, sampel jaringan, pengamatan helikopter, dan data lainnya. Ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang beruang kutub. Meskipun jumlah pastinya sulit diperkirakan, mereka menduga ada sekitar 300 ekor beruang dalam kelompok ini.
Ada sekitar 26.000 beruang kutub yang tersisa di seluruh dunia dan status mereka berkisar dari ‘rentan’ hingga ‘terancam’.
Meski beruang Greenland tenggara beradaptasi untuk bertahan hidup di lingkungannya, kenaikan suhu pada akhirnya dapat menyebabkan es glasial menyusut. Jika tidak ada tindakan, ini hanya tinggal menunggu waktu.
Steve Armstrup dari Polar Bears International mengungkapkan, “Penelitian tersebut bukanlah semacam penyelamatan bagi beruang kutub.”
Beruang Greenland tenggara dapat berburu melalui es glasial saat ini, tambah Armstrip, namun di masa depan itu dapat berubah. Kecuali kita menghentikan kenaikan gas rumah kaca global.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR