Nationalgeographic.co.id—Manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya untuk tidur. Namun, bagi banyak dari kita, dan mungkin juga Anda, tidur sebentar bukanlah proses yang cepat. Banyak orang sudah naik ke tempat tidur sejak dua jam sebelumnya, tapi belum juga bisa tertidur.
Oleh karena itu, banyak tips viral yang mencoba membantu orang-orang agar lebih cepat tertidur. Salah satu trik tidur terbaru untuk tidur datang dari TikTokker youngyoudoc.
Dalam sebuah video dengan lebih dari 25.000 likes, ia menjelaskan bahwa memijat bagian tertentu di pergelangan tangan Anda dapat membantu Anda tertidur lebih cepat. Bahkan, dengan melakukan teknik ini selama dua menit, diklaim bisa membuat Anda segera tertidur.
Titik yang ia sarankan untuk dipijat atau ditekan disebut sebagai HT7, atau Shenmen, dalam akupresur. Membaca kata "akupresur" ini mungkin membuat Anda ingin segera mengabaikan tips lifehack ini. Meski demikian, teknik ini sebenarnya telah tunduk pada studi-studi ilmiah, meskipun berskala cukup kecil.
Sebuah studi pada tahun 2010 meneliti penerapan pemijatan di area ini pada para penghuni rumah perawatan yang menderita insomnia. Dalam uji coba secara acak, 50 peserta ditugaskan untuk menjadi peserta eksperimen dan kelompok kontrol.
25 peserta akan mendapat akupresur di area HT7, sedangkan 25 orang lainnya hanya mendapat sentuhan ringan. Skor tidur mereka kemudian dibandingkan, diambil sebelum intervensi, selama lima minggu akupresur, dan setelah penerapan pemijatan berhenti.
Mereka yang melakukan pijatan pada daerah ini ternyata mengalami lebih banyak tidur dan kualitas tidur yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol, serta dibanding keadaan normal mereka sendiri sebelum melakukan pemijatan. Efek ini bahkan bertahan dua minggu setelah kursus pemijatan selesai.
Baca Juga: Membatasi Cahaya Biru Selama Satu Minggu Dapat Mengatasi Masalah Tidur
Baca Juga: Daripada Sendirian, Tidur Bersama Lebih Baik Untuk Kesehatan Mental
Baca Juga: Perubahan Iklim Cenderung Mengurangi Jumlah Tidur Orang per Tahun
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR