Nationalgeographic.co.id—Pada tahun 2007, para arkeolog telah melakukan penggalian di Spaska Street di Kyiv, Ukraina, tetapi tidak banyak yang bisa didapatkan. Namun ada satu penemuan yang belakangan diketahui, itu cukup spektakuler karena ditemukan di Ukraina, yaitu gading walrus.
Untuk diketahui, dua survei arkeologi sebelumnya telah dilakukan di sana, dengan hasil yang sedikit. Akan tetapi sekarang sebuah bangunan baru akan didirikan, dan situs itu terlebih dahulu harus diperiksa oleh para arkeolog karena daerah itu bersejarah.
Natalia Khamaiko, arkeolog di National Academy of Sciences Ukraina yang memimpin penelitian mengatakan, penggalian di sana selama ini hanya dianggap sebagai pemeriksaan rutin. "Tidak ada yang berani percaya bahwa kami akan membuat temuan arkeologis yang hebat dari semua yang telah kami lakukan," kata Khamaiko seperti dilansir eurekalert.
Sampai kemudian, para arkeolog menemukan sembilan fragmen tulang yang tidak dapat dijelaskan dengan berbagai ukuran. Satu bagian besar dari tulang itu menonjol secara khusus. Para arkeolog tidak dapat membayangkan hewan apa itu.
Oleh karena itu, tiga dari fragmen tulang dikirim ke arkeolog kebun binatang Oleg Zhuravlyov. Dia membandingkan tulang dengan materi di Natural History Museum dan kembali dengan jawaban: tulang itu berasal dari moncong walrus, yakni mamalia laut yang tersebar di Samudra Arktika dan Laut sub-Arktika di Belahan Utara Bumi.
"Ini benar-benar kejutan bagi kami. Kami belum pernah mendengar penemuan serupa di Kyiv," kata Khamaiko. Fragmen tulang itu ternyata lebih mengejutkan daripada yang bisa dibayangkan Khamaiko.
"Gading Walrus adalah bahan baku yang sangat populer di Eropa pada Abad Pertengahan. Itu digunakan untuk membuat objek paling indah dalam seni gereja, tetapi secara bertahap juga digunakan untuk objek kebutuhan sehari-hari seperti potongan permainan dan gagang pisau," kata James Barrett, seorang arkeolog dan profesor di Museum Norwegian University of Science and Technology's (NTNU) University Museum.
Untuk waktu yang lama, para ilmuwan percaya bahwa gading walrus ini berasal dari beberapa daerah berbeda di Kutub Utara. Namun, pada tahun 2019, Barrett dan empat peneliti lainnya melakukan penelitian yang mengungkapkan bahwa Greenland pada dasarnya adalah satu-satunya sumber produk walrus di pasar Eropa Barat.
Namun, gading walrus dari temuan Eropa Timur diduga berasal dari tempat lain. "Sumber tertulis dalam bahasa Arab dari Abad Pertengahan mengatakan bahwa apa yang disebut "gigi ikan"—diartikan sebagai gigi walrus. Gading tersebut diperdagangkan di seluruh Ukraina dan Rusia hingga dunia islam dan digunakan untuk membuat berbagai macam benda, termasuk poros pedang.
Sumber sejarah dari Byzantium juga menunjukkan bahwa orang di sana mengimpor gading walrus dari daerah yang sama. Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa artefak gading ini berasal dari walrus di Laut Barents," kata Barrett.
Source | : | Eurekalert,Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR