Menurut arkeolog Heidelberg, relief dinding di pintu masuk benteng bisa menggambarkan pendiri kota, baik Natounissar atau keturunan langsung. Peneliti menjelaskan bahwa relief tersebut menyerupai rupa seorang raja yang ditemukan sekitar 230 kilometer jauhnya di Hatra, sebuah lokasi yang kaya akan temuan dari era Parthia.
Benteng gunung Rabana-Merquly sendiri terletak di perbatasan timur Adiabene, yang diperintah oleh raja-raja dari dinasti lokal yang bergantung pada Parthia. Mungkin telah digunakan, antara lain, untuk melakukan perdagangan dengan suku-suku pastoral di negara belakang, menjaga hubungan diplomatik, atau melakukan tekanan militer.
"Upaya besar yang harus dilakukan untuk merencanakan, membangun, dan memelihara benteng sebesar ini menunjukkan kegiatan pemerintah," tutur Brown.
Penelitian saat ini di Rabana-Merquly didanai oleh German Research Foundation sebagai bagian dari program prioritas 2176, "Dataran Tinggi Iran: Ketahanan dan Integrasi Masyarakat Pramodern." Tujuan dari proyek penelitian ini adalah untuk menyelidiki pemukiman dan masyarakat Parthia di dataran tinggi Zagros di kedua sisi perbatasan Iran-Irak.
Selama penggalian terakhir di Rabana-Merquly, Brown bekerja sama dengan rekan-rekan dari Direktorat Purbakala di Sulaymaniyah, sebuah kota di wilayah otonomi Kurdistan Irak.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR