Nationalgeographic.co.id—Madu telah menjadi ramuan mujarab bagi keberlangsungan hidup manusia di muka bumi. Dari waktu ke waktu, madu selalu ambil peran bagi sumber penyembuhan masyarakat sejarah.
"Madu dan lebahnya adalah bagian dari sejarah dalam waktu yang sangat lama," tulis Olivia Cal kepada History of Yesterday dalam artikel berjudul "The Unbelievable Practice of Eating Candied Humans" yang terbit pada 16 Juli 2022.
Sebuah catatan tertulis tertua tentang madu berasal dari 5500 SM—zaman Mesir Kuno. Meskipun, kenyataannya madu berasal dari zaman yang lebih tua lagi. Lebah madu pertama kali muncul di Bumi pada periode Kapur, 130 juta tahun yang lalu.
"Kehadiran lebah madu akan sama dengan makhluk prasejarah lainnya, terjadi sekitar waktu yang sama dengan tanaman berbunga tertua, capung purba raksasa, dan dinosaurus!" imbuh Olivia.
Hari ini, secara tidak sadar, madu memiliki panggung sejarahnya tersendiri. "Cairan madu yang kita aduk ke dalam teh atau panggangan roti, telah menjadi penyembuh yang tak ternilai bagi banyak peradaban sepanjang sejarah," tambahnya lagi.
Madu memiliki khasiat bak ramuan obat yang mujarab. Sifat obatnya berasal dari keasaman dan kekentalannya, yang membuatnya menjadi anti-bakteri yang fantastis.
Dalam panggung sejarah, madu yang manis itu digunakan untuk meredakan pelbagai jenis batuk yang menyiksa, menyembuhkan luka menganga dan diyakini mengurangi peradangan bagi masyarakat sejarah.
Tak mengherankan, para raja dan bangsawan sepanjang sejarahnya menjaga khasiat madu. Bahkan, ada catatan khusus di mana madu telah diawetkan selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun.
Di lain sisi, madu juga berperan sebagai pengawet. Seperti halnya orang-orang di zaman Romawi kuno menggunakan madu untuk mengawetkan persediaan logistik mereka, daging-daging untuk dimakan.
Baca Juga: Eksekusi Sadis Skafisme: Penjahat Mati Perlahan dengan Susu dan Madu
Baca Juga: Begini Susahnya Lebah Membuat Madu, Apakah Boleh Kita Mengambilnya?
Baca Juga: Lebah Juga Lakukan 'Social Distancing' untuk Melindungi dari Parasit
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR